Cinta Quran Foundation resmi membangun Masjid As-Sholihin di Yokohama, Jepang, dengan peletakan batu pertama dilaksanakan pada Jumat, 10 Januari 2025, pada pukul 09.00 waktu Jepang.

“Masjid As-Sholihin Yokohama adalah bentuk nyata dari misi dakwah Islam yang penuh cinta di Negeri Matahari Terbit. Kami berharap masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial yang mempererat hubungan masyarakat lintas budaya di Jepang,” kata Pendidi sekaligus Dewan Pembina Cinta Quran Foundation, Ustadz Fatih Karim dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Langkah ini, kata dia, dimulai dari pertemuan Cinta Quran Foundation dengan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Yokohama, Jepang, yang khawatir anak dan cucunya tidak mengenal masjid.

Pertemuan itu membuahkan gagasan kemajuan dakwah Islam di Negeri Sakura dan dibutuhkan dana Rp40 miliar untuk membangun masjid. 

"Pembangunan ini merupakan bagian dari komitmen Cinta Quran Foundation untuk mendukung penguatan iman, edukasi, dan kegiatan religi bagi muslim di Yokohama dan sekitarnya. Masjid ini akan dibangun di atas tanah seluas 397 meter persegi dengan luas bangunan 650 meter persegi, sehingga bisa menampung lebih dari 600 jamaah," katanya.

Ia menyatakan Masjid As-Sholihin dirancang sebagai pusat spiritual yang multifungsi. Selain menyediakan ruang shalat, masjid ini juga akan menjadi mualaf center, baitul maal, halal mart, serta tempat menyelenggarakan kajian keislaman, dan berbagai aktivitas sosial yang melibatkan komunitas muslim.

“Di Jepang, semua bangunan diperhatikan, termasuk masjid kita bersama ini. Oleh karena itu masjid ini akan dibangun tiga lantai dengan bangunan modern dan tentunya nyaman untuk ibadah,” ujarnya. 

Menurutnya, meski belum berdiri secara utuh namun sudah banyak mualaf yang bersyahadat di sana. “Alhamdulillah, dengan hidayah Allah, banyak warga Jepang yang akhirnya memeluk Islam di lokasi yang akan dibangun masjid ini," katanya. 

Cinta Quran Foundation mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung pembangunan masjid ini sebagai wujud kontribusi terhadap dakwah Islam di Jepang.

Sementara itu Muhammad Al Aula, Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo menceritakan perjuangan Nabi Muhammad SAW saat mendirikan masjid di zamannya dahulu.

“Pada zaman Rasulullah, untuk membangun masjid saja perjuangannya harus ada darah dan air mata, hari ini semua di antara kita berpakaian rapih,” katanya.

Ia mengatakan jumlah masyarakat Indonesia di Jepang semakin banyak, ada 173.000 orang.

Donasi pembangunan masjid terus dibuka hingga Agustus 2025. Masyarakat yang ingin menyalurkan donasinya dapat mengakses tautan amalsholeh.com/masjidyokohama. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025