Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mendorong optimalisasi layanan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, di Kabupaten Majalengka. 

Bandara Kertajati akan berkembang mengingat potensi yang dimiliki bandara tersebut.

"Bandara Kertajati memiliki potensi bagus. Kami  mendukung segala upaya mengembangkan Bandara Kertajati," kata Menhub saat meninjau Bandara Kertajati, Kamis.

Sepanjang tahun 2024, pergerakan penumpang dari dan menuju Bandara Kertajati sebanyak 413.240 penumpang.

"Sebesar 82,8 persen merupakan penerbangan domestik, sementara 17,2 persen merupakan penerbangan internasional. Angka pergerakan penumpang ini naik tiga kali lipat dibanding tahun 2023 yang sebesar 135.535 penumpang," ujarnya.

Sementara, itu jumlah pergerakan pesawat sepanjang tahun 2024 sebanyak 3.411 penerbangan. Jumlah ini naik 158 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebanyak 1.323 penerbangan. Dominasi penerbangan masih pada tujuan domestik dengan rute penerbangan terbanyak dari dan menuju Denpasar, Medan dan Balikpapan.

"Kami sedang mengundang maskapai agar membuka rute dan melayani penerbangan secara rutin dari dan menuju Bandara Kertajati. Kawasan bandara ini juga akan dikembangkan dengan maksimal," tutur Menhub.

Menhub menyebutkan terdapat empat strategi utama dalam pengembangan kawasan Bandara Kertajati. Pertama, mengoptimalkan lahan bandara seluas 1.800 hektare dengan menempatkan fasilitas strategis yang saling terintegrasi melalui satu sistem moda transportasi (APMS). Kedua, mengembangkan fasilitas non aeronautica atau mixed use commercial area yang terletak di tengah kawasan potensial bandara dengan luas 21,9 ha. Ketiga, mengembangkan kawasan e-commerce hub sebagai pusat logistik kargo. Kawasan ini memiliki lahan seluas 68,4 hektare dengan kapasitas 500.000 ton per tahun. Keempat, mengembangkan Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) di atas lahan seluas 84,2 hektare. Pada KAMC ini terdapat fasilitas perawatan bandara atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO).

 

Pewarta: Muhammad Harianto

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025