Bogor (Antara Megapolitan) - Mencari berbagai kerajinan dari sampah? Cobalah main ke Desa Karanganyar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Berawal dari Bank Sampah, mulai dari tas hingga bros secara berkala telah diproduksi oleh kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Karanganyar.

Berbagai kegiatan pameran kerajinan juga diikuti oleh kelompok ini.

Keberadaan Bank Sampah di desa ini berkat sebuah penelitian yang dijalankan oleh Pusat Kajian Resolusi Konflik (CARE) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan PT Pertamina EP Jatibarang Field.

Peneliti tergabung dalam sebuah tim yaitu Adi Firmansyah, Winar Nur Aisyah Fatimah, dan Ulfah Mubarokah yang bersama beberapa kader lokal masyarakat Desa Karanganyar mengembangkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui Bank Sampah.

''Hampir setiap tahun dilanda banjir. Desa Karanganyar membutuhkan sebuah solusi agar dampak kerugian akibat banjir dapat dikurangi,'' ujar Adi Firmansyah.

Mulai bulan Juni hingga Juli 2016 dilakukan pengamatan program Bank Sampah yang telah diinisiasi sejak Maret 2015. Penelitian dilakukan terhadap kelompok usaha Bank Sampah dan kelompok ibu pengrajin hasil sampah daur ulang.

Selain itu juga yang termasuk ke dalam responden ialah nasabah Bank Sampah yang dipilih secara acak, dengan kriteria sudah mengikuti program tersebut lebih dari enam bulan.
            
Berdasarkan penelitian ini, Bank Sampah berdampak positif pada penerima manfaat yaitu warga dan aparat desa.

Beberapa indikator yang terlihat ialah peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah; dan presentase jumlah sampah terbuang di sungai menurun, sementara kegiatan menabung sampah meningkat.

Hal tersebut ternyata juga diiringi oleh peningkatan jumlah pendapatan nasabah Bank Sampah.
            
Keterampilan lingkungan juga dilakukan oleh peneliti, salah satunya adalah pengolahan pupuk bagi sampah organik.

Berbekal keterampilan memilah sampah, sampah organik dikumpulkan dan diubah menjadi pupuk organik penuh manfaat yang dapat digunakan sendiri.

Sampah anorganik pun tidak luput dari pemanfaatan, berbagai produk unik dihasilkan melalui program kerajinan rumah serbaguna.

Beberapa produk yang dihasilkan yaitu tas, kantong belanja, dompet, tikar, dan tempat pensil yang berasal dari bungkus plastik kemasan.(EAW/NM)

Pewarta: Humas IPB/Adi Firmansyah dan Tim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017