Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, merekomendasikan 20 titik pangkalan bagi para pengendara ojek berbasis aplikasi online di wilayah setempat guna menjaga kondusivitas wilayah.

"Pengoperasian titik kumpul ini dimulai per 1 November 2017," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, pangkalan sementara itu tersebar di delapan objek tempat, yakni Stasiun Bekasi, Mega Bekasi Hypermal, sekitar gerbang Tol Bekasi Barat, Metropolitan Mal, Bekasi Cyber Park, Pekayon, sekitar gerbang tol Bekasi Timur, Bulak Kapal, Stasiun Kranji dan Stasiun Bekasi Timur.

Lokasi tersebut telah dikordinasikan pihaknya dengan Forum Komunikasi Bekasi Bersatu (FKBB) pada Kamis (19/10).

Menurut dia, kanal tersebut diharapkan mampu mengakomodasi kepentingan para sopir ojek online dalam menjaring penumpang.

"Hal itulah yang dimanfaatkan oleh ojek online guna mengakomodasi pergerakan penumpang yang tidak membawa kendaraan pribadi," katanya.

Yayan mengatakan, pemetaan titik kumpul ojek online ini bertujuan untuk mengurai kepadatan kendaraan akibat adanya ojek online yang ngetem di ruas jalan protokol.

Jalan tersebut di antaranya Jalan Jendral Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Ir H Djuanda dan sebagainya.

Selain itu, kehadiran mereka yang ngetem di tepi jalan protokol dalam menunggu penumpang juga bisa merusak estetika kota.

"Makanya kita atur, mau tidak mau dan suka tidak suka mereka harus ikuti aturan yang ada," katanya.

Sejauh ini, kata Yayan, perwakilan pengemudi ojek online yang diundang dalam sosialisasi itu telah sepakat dengan usulan pemerintah.

Mereka bahkan akan meneruskan sosialisasi itu ke para ojek online lainnya.

"Ada tiga aplikasi ojek online dan masing-masing kita undang lima orang. Mereka setuju dengan rencana pemerintah," katanya.

Berdasarkan catatannya, ada sekitar 3.200 ojek online yang rutin beroperasi di Kota Bekasi.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017