Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun hunian tetap (huntap) untuk korban pergerakan tanah di Kampung Ciodeng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Pembangunan huntap untuk korban pergerakan tanah di Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok ini sebagai tindak lanjut instruksi dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka," kata Kepala BNPB Suharyanto di Sukabumi, Rabu.
Menurut dia, huntap yang dibangun di Kabupaten Sukabumi ini merupakan rumah percontohan untuk korban bencana di daerah lain. Oleh karena itu, pihaknya sengaja membawa petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari 19 daerah di Indonesia seperti BPBD Kabupaten Luwu Utara, Kota Padang Panjang, Kabupaten Bandung, dan lainnya.
Baca juga: Hunian sementara jadi kebutuhan mendesak bagi ribuan penyintas bencana di Sukabumi
Kedatangan rombongan ke lokasi pergerakan tanah dan pembangunan huntap di Kecamatan Cisolok selain untuk meninjau kondisi para penyintas bencana juga memperkenalkan huntap percontohan untuk para korban bencana yang kehilangan tempat tinggal,.
Adapun anggaran untuk pembangunan satu huntap sekitar Rp60 juta, dengan nilai bantuan ini tentunya rumah yang nantinya akan dihuni para korban bencana benar-benar layak dan memenuhi standar kesehatan.
Baca juga: Sepanjang 2024 terjadi 1.488 kejadian bencana di Sukabumi
"Ini adalah wujud keseriusan dan kecepatan pemerintah dalam membantu kesulitan rakyat. Untuk pembangunan huntap ini tidak memakan waktu lama sekitar 15 hari, sehingga penyintas bencana pergerakan tanah di Kampung Ciodeng bisa segera menghuni rumah tersebut," ujarnya.
Adapun rumah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah di daerah ini sebanyak 12 rumah dengan rincian lima rumah mengalami rusak berat dan tujuh rumah rusak ringan.
Baca juga: Korban terdampak pergerakan tanah direlokasi ke lahan milik Pemkab Sukabumi
Sehingga total huntap yang dibangun dari anggaran pemerintah pusat sebanyak 12 unit, karena rumah yang terdampak bencana tersebut sudah tidak bisa dihuni.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025