Bekasi (Antara Megapolitan) - Musibah banjir akibat intensitas hujan mulai melanda sejumlah kawasan di Kota Bekasi, Jawa Barat, sejak Rabu (19/10) malam hingga Kamis siang.
"Air mulai masuk ke perumahan kami sejak malam tadi dengan ketinggian berkisar 80 centimeter di jalan lingkungan dan sebagian masuk ke teras rumah," kata warga Perumahan Pondok Hijau Permai, Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Gana Buana (30) di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, perumahan tersebut merupakan langganan banjir yang rutin terjadi setiap intensitas hujan lebih dari dua jam.
Banjir di kawasan berpenduduk sekitar 400 kepala keluarga itu terjadi akibat saluran air yang tidak berfungsi optimal karena sumbatan yang terjadi di perbatasan Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi.
"Aliran air di perumahan ini mampet di Jatimulya, sehingga surutnya lama," katanya.
Banjir di Perumahan Pondok Hijau Permai baru mengalami surut pada Kamis sekitar pukul 05.00 WIB dengan menyisakan ketinggian air 10 centimeter.
Sementara itu, sejumlah akses jalan di Kota Bekasi juga tidak luput dari genangan air hujan dengan ketinggian bervariasi antara 10-30 centimeter.
Situasi itu terpantau di Jalan RA Kartini, Jalan Ir H Djuanda dan Jalan Raya Pekayon, Jatiasih.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi Tri Adhiyanto mengatakan banjir kali ini belum berkatagori parah.
"Program penanggulangan banjir kami pada 2017 saat ini sudah 80 persen selesai, sehingga tidak banyak kawasan yang terdampak akibat hujan lebat semalam," katanya.
Menurut dia, program penanggulangan banjir Tahun Anggaran (TA) 2017 lebih banyak meneruskan proyek pembangunan polder (tandon air) yang sudah berjalan sebelumnya dengan total anggaran sebesar Rp300 miliar.
"Pemerintah masih fokus membenahi masalah titik banjir yang kerap datang secara tiba-tiba. Koordinasi dengan wilayah hulu pun terus diintensifkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Air mulai masuk ke perumahan kami sejak malam tadi dengan ketinggian berkisar 80 centimeter di jalan lingkungan dan sebagian masuk ke teras rumah," kata warga Perumahan Pondok Hijau Permai, Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Gana Buana (30) di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, perumahan tersebut merupakan langganan banjir yang rutin terjadi setiap intensitas hujan lebih dari dua jam.
Banjir di kawasan berpenduduk sekitar 400 kepala keluarga itu terjadi akibat saluran air yang tidak berfungsi optimal karena sumbatan yang terjadi di perbatasan Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi.
"Aliran air di perumahan ini mampet di Jatimulya, sehingga surutnya lama," katanya.
Banjir di Perumahan Pondok Hijau Permai baru mengalami surut pada Kamis sekitar pukul 05.00 WIB dengan menyisakan ketinggian air 10 centimeter.
Sementara itu, sejumlah akses jalan di Kota Bekasi juga tidak luput dari genangan air hujan dengan ketinggian bervariasi antara 10-30 centimeter.
Situasi itu terpantau di Jalan RA Kartini, Jalan Ir H Djuanda dan Jalan Raya Pekayon, Jatiasih.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi Tri Adhiyanto mengatakan banjir kali ini belum berkatagori parah.
"Program penanggulangan banjir kami pada 2017 saat ini sudah 80 persen selesai, sehingga tidak banyak kawasan yang terdampak akibat hujan lebat semalam," katanya.
Menurut dia, program penanggulangan banjir Tahun Anggaran (TA) 2017 lebih banyak meneruskan proyek pembangunan polder (tandon air) yang sudah berjalan sebelumnya dengan total anggaran sebesar Rp300 miliar.
"Pemerintah masih fokus membenahi masalah titik banjir yang kerap datang secara tiba-tiba. Koordinasi dengan wilayah hulu pun terus diintensifkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017