Bogor (Antara Megapolitan) - Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) menggelar Kongres IV dalam rangkaian kegiatan Pekan Pendidikan Vokasi Indonesia 2017, Rabu (11/10) di IPB International Convention Center (IICC) Bogor.
Kongres dihadiri oleh 220 peserta dari 84 Perguruan Tinggi anggota FPTVI.
Ketua FPTVI, Prof. Dr. Sigit P. Hadiwardoyo menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini untuk pengembangan pendidikan vokasi. Menurutnya, saat ini Indonesia membutuhkan ketenagakerjaan profesional yang ahli dalam bidangnya.
Lulusan vokasi dilatih untuk siap kerja dengan didukung oleh ijazah dan sertifikasi kompetensi dari perguruan tinggi tempat mereka kuliah.
Sertifikat kompetensi tersebut menjadi kontrol kebutuhan dunia kerja sesuai dengan keahlian serta kurikulum yang berlaku. Sertifikasi sudah mulai diterapkan di beberapa perguruan tinggi.
Lebih lanjut ia mengatakan sertifikasi ini juga dapat diterapkan di seluruh perguruan tinggi yang memiliki jenjang pendidikan Program Diploma di Indonesia agar lebih merata.
Untuk menunjang dan menghasilkan lulusan terbaik, tim pengajar pun perlu diberikan pelatihan yang bersifat praktis untuk meningkatkan kualitas pengajar.
"Harapannya dapat menciptakan pendidikan vokasi sesuai dengan yang diharapkan undang-undang, meningkatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan bidang masing-masing, sehingga dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tidak mengambil sumberdaya manusia asing," katanya.
Sekretaris Institut (SI) Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. lbnul Qayim saat membuka kegiatan menyampaikan penghargaan dengan dijadikannya IPB menjadi tuan rumah dalam acara Kongres IV FPTVI, 1st International Conference on Applied Science for Food and Energy Sovereignty dan Pekan Pendidikan Vokasi Indonesia 2017.
Dalam kesempatan ini, Dr Ibnul Qayim menyampaikan bahwa program Diploma IPB sejak dibuka pada tahun 1979 sampai dengan tahun 2005 telah memiliki 17 Program Studi.
Selanjutnya dalam rangka penjaminan mutu proses pendidikan dan pengajaran di Program Diploma IPB pada tahun 2009 dilakukan akreditasi terhadap 14 Program Keahlian oleh Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi.
Upaya lain yang dilakukan Program Diploma IPB dalam penjaminan mutu eksternal yaitu dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap seluruh proses pendidikan dan pengajaran pada seluruh Program Keahlian serta memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 pada tanggal 2 Oktober 2009.
"Alhamdulillah, Program Diploma IPB sudah disetujui untuk berganti nama menjadi Sekolah Vokasi IPB," ujarnya.
Ia menambahkan, Program Diploma ini terpisah pengelolaannya dengan yang di tingkat fakultas.
Hal ini dikarenakan agar dapat lebih fokus dan mempunyai penilaian tersendiri untuk melaksanakan Program Diploma.
Program ini juga akan diarahkan ke jenjang D4, S2 Terapan, dan S3 Terapan agar sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) selama ini.
Penentuan jenjang ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya yang bersertifikasi.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber, diantaranya Dirjen Kelembagaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Patdono Suwagnjo, dengan tema "Kebijakan Pembangunan Pendidikan Tinggi Vokasi Menuju SDM Unggul 2045"; dan Chief of Human Capital Development PT. Sierad Produce, Dr. Yunus Triyonggo dengan tema “Kebutuhan Lulusan Perguruan Tinggi Vokasi Dunia Usaha Dunia Industri".
Kongres kali ini pun memilih kepengurusan FPTVI untuk periode 2017–2018. Kepengurusan FPTVI periode 2016–2017, di bawah kepemimpinan Prof. Sigit P. Hadiwardoyo, berakhir Oktober tahun ini. “Banyak terobosan baru yang sudah kami lakukan, salah satunya FPTVI saat ini telah menjadi forum yang memiliki Badan Hukum," ujar Prof. Sigit.
Telah diputuskan bersama untuk kepengurusan FPTVI periode 2017-2018 dipimpin oleh Dr. Bagus P. Purwanto (IPB); Wakil Ketua 1, Prof. Dr. Widi Hidayat (Unair); Wakil Ketua 2, Prof. Dr. Budiono (Undip); dan Sekretaris Jenderal, Dr. Wawan Oktariza (IPB).
Rangkaian acara diisi dengan Gelar Inovasi Vokasi Indonesia yang berisi pameran teknologi yang diikuti oleh Program Diploma IPB, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Program Vokasi UI, Universitas Haluoleo, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Airlangga, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, STTNAS Yogyakarta, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Negeri Yogyakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Kongres dihadiri oleh 220 peserta dari 84 Perguruan Tinggi anggota FPTVI.
Ketua FPTVI, Prof. Dr. Sigit P. Hadiwardoyo menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini untuk pengembangan pendidikan vokasi. Menurutnya, saat ini Indonesia membutuhkan ketenagakerjaan profesional yang ahli dalam bidangnya.
Lulusan vokasi dilatih untuk siap kerja dengan didukung oleh ijazah dan sertifikasi kompetensi dari perguruan tinggi tempat mereka kuliah.
Sertifikat kompetensi tersebut menjadi kontrol kebutuhan dunia kerja sesuai dengan keahlian serta kurikulum yang berlaku. Sertifikasi sudah mulai diterapkan di beberapa perguruan tinggi.
Lebih lanjut ia mengatakan sertifikasi ini juga dapat diterapkan di seluruh perguruan tinggi yang memiliki jenjang pendidikan Program Diploma di Indonesia agar lebih merata.
Untuk menunjang dan menghasilkan lulusan terbaik, tim pengajar pun perlu diberikan pelatihan yang bersifat praktis untuk meningkatkan kualitas pengajar.
"Harapannya dapat menciptakan pendidikan vokasi sesuai dengan yang diharapkan undang-undang, meningkatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan bidang masing-masing, sehingga dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tidak mengambil sumberdaya manusia asing," katanya.
Sekretaris Institut (SI) Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. lbnul Qayim saat membuka kegiatan menyampaikan penghargaan dengan dijadikannya IPB menjadi tuan rumah dalam acara Kongres IV FPTVI, 1st International Conference on Applied Science for Food and Energy Sovereignty dan Pekan Pendidikan Vokasi Indonesia 2017.
Dalam kesempatan ini, Dr Ibnul Qayim menyampaikan bahwa program Diploma IPB sejak dibuka pada tahun 1979 sampai dengan tahun 2005 telah memiliki 17 Program Studi.
Selanjutnya dalam rangka penjaminan mutu proses pendidikan dan pengajaran di Program Diploma IPB pada tahun 2009 dilakukan akreditasi terhadap 14 Program Keahlian oleh Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi.
Upaya lain yang dilakukan Program Diploma IPB dalam penjaminan mutu eksternal yaitu dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap seluruh proses pendidikan dan pengajaran pada seluruh Program Keahlian serta memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 pada tanggal 2 Oktober 2009.
"Alhamdulillah, Program Diploma IPB sudah disetujui untuk berganti nama menjadi Sekolah Vokasi IPB," ujarnya.
Ia menambahkan, Program Diploma ini terpisah pengelolaannya dengan yang di tingkat fakultas.
Hal ini dikarenakan agar dapat lebih fokus dan mempunyai penilaian tersendiri untuk melaksanakan Program Diploma.
Program ini juga akan diarahkan ke jenjang D4, S2 Terapan, dan S3 Terapan agar sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) selama ini.
Penentuan jenjang ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya yang bersertifikasi.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber, diantaranya Dirjen Kelembagaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Patdono Suwagnjo, dengan tema "Kebijakan Pembangunan Pendidikan Tinggi Vokasi Menuju SDM Unggul 2045"; dan Chief of Human Capital Development PT. Sierad Produce, Dr. Yunus Triyonggo dengan tema “Kebutuhan Lulusan Perguruan Tinggi Vokasi Dunia Usaha Dunia Industri".
Kongres kali ini pun memilih kepengurusan FPTVI untuk periode 2017–2018. Kepengurusan FPTVI periode 2016–2017, di bawah kepemimpinan Prof. Sigit P. Hadiwardoyo, berakhir Oktober tahun ini. “Banyak terobosan baru yang sudah kami lakukan, salah satunya FPTVI saat ini telah menjadi forum yang memiliki Badan Hukum," ujar Prof. Sigit.
Telah diputuskan bersama untuk kepengurusan FPTVI periode 2017-2018 dipimpin oleh Dr. Bagus P. Purwanto (IPB); Wakil Ketua 1, Prof. Dr. Widi Hidayat (Unair); Wakil Ketua 2, Prof. Dr. Budiono (Undip); dan Sekretaris Jenderal, Dr. Wawan Oktariza (IPB).
Rangkaian acara diisi dengan Gelar Inovasi Vokasi Indonesia yang berisi pameran teknologi yang diikuti oleh Program Diploma IPB, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Program Vokasi UI, Universitas Haluoleo, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Airlangga, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, STTNAS Yogyakarta, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Negeri Yogyakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017