Bogor (Antara Megapolitan-Bogor) - Kanker merupakan penyakit yang merenggut nyawa banyak penderitanya. Sebanyak  8,2 juta orang di dunia setiap tahun meninggal akibat kanker.

Jumlah tersebut meningkat dari data sebelumnya yang tercatat pada tahun 2008 dan mencapai 7,6 juta orang.

Jika tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian yang efektif, maka pada tahun 2025 diperkirakan  jumlah yang meninggal dunia akibat kanker dapat meningkat menjadi 11,5 juta orang.

Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker juga cukup tinggi. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 dari 1.000 penduduk atau sekitar 347.000 orang. Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat prevalensi tertinggi, yaitu 1 dari 1.000 penduduk.

Dari berbagai jenis kanker yang sudah diketahui, kanker payudara merupakan jenis yang  paling banyak diderita.

                     
        Persiapan pemeriksaan IVA di Balitbang Pertanian Kota Bogor, Jawa Barat.

Berdasarkan data Globocan tahun 2012, kasus baru kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara, prevalensinya 40,3 per 100.000 orang dengan rata-rata kematian sebesar 16,6 per 100.000.

Jenis kanker ini menempati urutan kelima sebagai penyebab kematian akibat kanker di seluruh dunia, setelah kanker paru, kanker lambung, kanker hati dan kanker usus besar.

Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mencatat, kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumlah tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia.

Pada 2010, jumlah pasien kanker payudara mencapai 28,7 persen dari total penderita kanker. Di Indonesia, kasus baru kanker payudara menjadi kasus kematian tertinggi dengan angka 21,5 pada setiap 100.000.
 
Sedangkan di Kota Bogor, pada tahun 2016 jumlah penderita kanker terdata sebanyak 728 orang. Sebanyak 222 orang diantaranya merupakan penderita kanker payudara.

Sedangkan kanker serviks sebanyak 41 orang. Data terbaru dari Dinas Kesehatan Kota Bogor mengungkapkan, sampai dengan September 2017, penderita kanker payudara mencapai 78 orang dan kanker serviks 17 orang.

Menghindari dan Mengatasi Kanker

                      
         Persiapan pemeriksaan IVA di Balitbang Pertanian Kota Bogor, Jawa Barat.

Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kota Bogor mengingatkan, selama ini kaum perempuan dianggap sebagai pihak yang berisiko mengidap kanker payudara.

Namun akibat perubahan pola hidup dan gaya hidup, kanker payudara bisa menyerang siapa saja. Termasuk para laki-laki, sehingga karena itu kaum pria juga harus sama-sama mewaspadai.

Pengobatan kanker memerlukan waktu yang relatif lama, berat dan tidak murah. Namun demikian, pandangan optimis terhadap kesembuhan kanker diungkapkan oleh WHO.

Badan kesehatan dunia tersebut menyatakan, 43% kanker dapat dicegah dengan menempuh gaya hidup sehat. Sedangkan 1/3 dari seluruh kasus kanker tersebut dapat disembuhkan, jika diketahui gejalanya secara lebih dini.

Tingginya tingkat keparahan kanker, pada umumnya disebabkan penderita memulai pengobatannya pada kondisi stadium tinggi yang sulit disembuhkan. YKPI mencatat, 70 persen pasien kanker payudara baru memeriksakan kondisi kesehatannya ke fasilitas kesehatan pada stadium lanjut.

Padahal sebetulnya, pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya gejala kanker, secara dini dapat dilakukan oleh diri sendiri. Selain itu jenis tes kesehatan tertentu dapat dilakukan untuk mendeteksi potensi adanya kanker pada diri seseorang.

Diantaranya tes IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) dan tes CBE (Clinical Breast Examination).

Di Kota Bogor tes kesehatan seperti itu sudah dilakukan di puskesmas-puskemas.  Pemeriksaan IVA pada tahun 2016 dilakukan terhadap 17.295 orang dengan hasil, IVA positif sebanyak 265 orang dan suspect kanker serviks sebanyak 23 orang.

Sedangkan tes CBE diikuti 15.795 orang dengan hasil, CBE positif sebanyak 255 orang.

Peribahasa mengatakan, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Terdeteksinya secara dini kanker payudara dan kanker rahim pada masyarakat, dapat menurunkan angka kematian akibat kanker.

Selain itu yang jauh lebih penting dilakukan adalah, mengurangi risiko terkena kanker. Untuk itu maka cermati imbauan Kementrian Kesehatan RI tentang perilaku hidup bersih dan sehat melalui CERDIK.

Segera terapkan CERDIK dan mari kita cegah diri kita terkena kanker.

CERDIK

C - Cek kesehatan secara berkala
E - Enyahkan asap rokok
R - Rajin aktivitas fisik
D - Diet sehat dengan kalori seimbang
I - Istirahat cukup
K - Kelola stres dengan baik

Bogor Pink Run

                      
Poster acara 'Bogor Pink Run' menyemarakkan Bulan Peduli Kanker Payudara Internasional di Kota Bogor, Jawa Barat.

Dengan dukungan Pemerintah Kota Bogor, Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kota Bogor akan menggelar Bogor Pink Run, pada Sabtu, 21 Oktober 2017.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Bulan Peduli Kanker Payudara yang jatuh pada bulan Oktober.

Bogor Pink Run merupakan acara puncaknya. Digelar di Lapangan Sempur, kegiatan ini diawali dengan lari bersama dalam suasana penuh nuansa warna pink, sebagai bentuk solidaritas masyarakat warga Kota Bogor terhadap para penderita kanker payudara.

Dilanjut dengan senam sehat masal, pembuatan konfigurasi pita pink, peluncuran Paguyuban Survivor, pemberian santunan dari YPI Kota Bogor kepada 78 penderita kanker payudara dan penyerahan santunan kepada penderita kanker dari Hijaber's Mom Community Bogor.

Di luar acara Bogor Pink Run, YPI Cabang Kota Bogor juga melaksanakan kegiatan pemeriksaan IVA dan CBE dilanjutkan dengan rujukan kasus di Puskesmas Sempur, Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Mulut Rahim  di RSUD Kota Bogor, Pemeriksaan ultra sonografi payudara di Klinik Deteksi Dini Carsinoma Mammae RSUD Kota Bogor.
(Advertorial). (ANT/BPJ).

Pewarta: Humas Pemkot Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017