Bogor (Antara Megapolitan-Bogor) - Pos pelayanan terpadu (Posyandu) memiliki salah satu peran memberdayakan masyarakat serta memberi kemudahan untuk mendapatkan layanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
"Keberadaan Posyandu mampu memberdayakan masyarakat serta memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi," kata Ketua Tim Penilai Lomba Posyandu tingkat Provinsi Jawa Barat Wardana di Bogor, Selasa.
Tim penilai Lomba Posyandu tingkat Jawa Barat melakukan penilaian di Posyandu Kenanga, RW 05, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal yang mewakili Kota Bogor mengikuti lomba tahunan tersebut.
Wardana menyebutkan Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Untuk menjamin keberlanjutan pembinaan Posyandu secara sistemik dilakukan berbagai upaya yang salah satunya melalui lomba Posyandu.
Menurutnya lomba Posyandu memiliki tiga makna yakni supervisi, motivasi, dan prestasi. Terkait supervisi, lomba Posyandu diharapkan dapat memperoleh data kegiatan sudah, sedang, dan akan dijalankan yang mengarah pada pencapaian tujuan atau tidak.
"Motivasi lomba Posyandu menjadi ajang untuk memberikan apresiasi atas upaya pengembangan Posyandu di Jawa Barat," katanya.
Sedangkan makna prestasi dalam lomba Posyandu adalah kompetisi untuk memperoleh predikat terbaik dalam pembinaan dan pengembangan Posyandu sehingga menjadi patokan atau contoh bagi Posyandu lainnya.
"Penilaian lomba tidak hanya terhadap kelompok-kelompok Posyandu yang diunggulkan, tetapi juga termasuk penilaian kinerja Pokjanal kabupaten/kota dengan bobot penilaian 20 persen, Pokjanal Posyandu kecamatan dengan bobot 20 persen dan kinerja Posyandu kelurahan dengan bobot 20 persen," kata Wardana.
Turut hadir mendampingi tim penilaian Lomba Posyandu tingkat Jawa Barat, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto bersama Ketua Tim Penggerak PKK, dan Kepala Dinas Kesehatan Rubaeah.
Bima mengatakan Posyandu adalah upaya pelayanan kesehatan dan simbol bahwa untuk menghadapi berbagai persoalan, mengubah masalah menjadi berkah secara bersama-sama melalui sistem yang dibangun secara serius, terencana dan melibatkan semua pihak.
Menurut Bima, Posyandu Kenanga merupakan posyandu terlengkap dan kebanggaan Kota Bogor. Memiliki program-program unggulan. Seperti program Tembikar atau teman bicara keluarga yakni sarana curhat dan konsultasi terkait permasalahan keluarga.
"Ada juga program Gardu Makan yang fokus untuk melayani akta kelahiran, lalu ada layanan Keren Balas yakni kereta jemputan balita dan lansia," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yane Ardian Bima Arya menambahkan peran Posyandu juga menjadi salah satu yang dapat membantu mewujudkan ketahnan keluarga. Artinya, bahwa Posyandu bukan hanya menimbang dan mengukur bayi, tetapi bagaimana para kader juga memahami tentang kualitas perkawinan.
"Ketahanan keluarga agar ibu-ibu yang membawa balitanya ke Posyandu diberikan edukasi," kata Yane.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Keberadaan Posyandu mampu memberdayakan masyarakat serta memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi," kata Ketua Tim Penilai Lomba Posyandu tingkat Provinsi Jawa Barat Wardana di Bogor, Selasa.
Tim penilai Lomba Posyandu tingkat Jawa Barat melakukan penilaian di Posyandu Kenanga, RW 05, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal yang mewakili Kota Bogor mengikuti lomba tahunan tersebut.
Wardana menyebutkan Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Untuk menjamin keberlanjutan pembinaan Posyandu secara sistemik dilakukan berbagai upaya yang salah satunya melalui lomba Posyandu.
Menurutnya lomba Posyandu memiliki tiga makna yakni supervisi, motivasi, dan prestasi. Terkait supervisi, lomba Posyandu diharapkan dapat memperoleh data kegiatan sudah, sedang, dan akan dijalankan yang mengarah pada pencapaian tujuan atau tidak.
"Motivasi lomba Posyandu menjadi ajang untuk memberikan apresiasi atas upaya pengembangan Posyandu di Jawa Barat," katanya.
Sedangkan makna prestasi dalam lomba Posyandu adalah kompetisi untuk memperoleh predikat terbaik dalam pembinaan dan pengembangan Posyandu sehingga menjadi patokan atau contoh bagi Posyandu lainnya.
"Penilaian lomba tidak hanya terhadap kelompok-kelompok Posyandu yang diunggulkan, tetapi juga termasuk penilaian kinerja Pokjanal kabupaten/kota dengan bobot penilaian 20 persen, Pokjanal Posyandu kecamatan dengan bobot 20 persen dan kinerja Posyandu kelurahan dengan bobot 20 persen," kata Wardana.
Turut hadir mendampingi tim penilaian Lomba Posyandu tingkat Jawa Barat, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto bersama Ketua Tim Penggerak PKK, dan Kepala Dinas Kesehatan Rubaeah.
Bima mengatakan Posyandu adalah upaya pelayanan kesehatan dan simbol bahwa untuk menghadapi berbagai persoalan, mengubah masalah menjadi berkah secara bersama-sama melalui sistem yang dibangun secara serius, terencana dan melibatkan semua pihak.
Menurut Bima, Posyandu Kenanga merupakan posyandu terlengkap dan kebanggaan Kota Bogor. Memiliki program-program unggulan. Seperti program Tembikar atau teman bicara keluarga yakni sarana curhat dan konsultasi terkait permasalahan keluarga.
"Ada juga program Gardu Makan yang fokus untuk melayani akta kelahiran, lalu ada layanan Keren Balas yakni kereta jemputan balita dan lansia," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yane Ardian Bima Arya menambahkan peran Posyandu juga menjadi salah satu yang dapat membantu mewujudkan ketahnan keluarga. Artinya, bahwa Posyandu bukan hanya menimbang dan mengukur bayi, tetapi bagaimana para kader juga memahami tentang kualitas perkawinan.
"Ketahanan keluarga agar ibu-ibu yang membawa balitanya ke Posyandu diberikan edukasi," kata Yane.
Editor : M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017