Arusha, Tanzania (Antara/Xinhua-OANA/Antara Megaoltan-Bogor) - Sebanyak 128 orang yang mejadi tesangka pembru gelap ditangkap di Tanzania. Berikut ini kisahnya.

Unit anti-perburuan gelap Tanzia telah menangkap 128 tersangka pemburu gelap di beberapa bagian tengah Tanzania selama satu tahun belakangan, kata seorang pejabat pada Sabtu (14/10).

Keneth Sanga, Kepala Unit Anti-Perburuan Gelap Tanzania Tengah, mengatakan dalam satu wawancara dengan Xinhua bahwa tersangka pemburu gelap tersebut ditangkap di beberapa bagian tengah negara Afrika Timur itu --Singida dan Dodoma-- antara 2016 dan tahun ini.

Ia mengungkapkan sebagian besar tersangka didapati memiliki senjata, trofi pemerintah. Sebagian tersangka pemburu gelap ditemukan di suaka alam Rungwa-Kizigo dan Muhesi.

"Tapi, kami optimistis bahwa selama masa itu, peristiwa perburuan gelap telah turun dibandingkan dengan tiga tahun belakangan," kata pejabat tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Ia menambahkan operasi anti-perburuan gelap telah membuahkan hasil sebab makin banyak tersangka pemburu gelap ditangkap dibandingkan dengan pasa masa lalu.

Ia juga mengatakan sebagian tersangka pemburu gelap didapati memiliki gading gajah, daging hewan liar dan yang lain memiliki kayu.

Menurut Sanga, sebagian pemburu gelap sekarang menjalani hukuman di berbagai penjara, sementara yang lain menunggu kasus mereka dibawa ke pengadilan di seluruh Tanzania Tengah.

Sanga mengatakan Pemerintah Tanzania telah menyita semua alat pengangkut seperti kendaraan dan sepeda motor yang digunakan oleh tersangka dalam melaksanakan misi perburuan gelap mereka.

Namun, ia juga mengungkapkan bahwa antara 2016 dan 2017, enam orang telah tewas oleh gajah di dua wilayah di Singida dan Dodoma.

"Semua orang itu tewas karena tak memiliki pengetahuan mengenai cara menghadapi gajah dalam hal sifat hewan tersebut," kata Sanga.

"Kami sekarang mendidik warga terutama mereka yang tinggal di dekat suaka alam mengenai cara berhadapan dengan hewan liar jika hewan itu menyerbu permukiman mereka," kata Sanga.

Penerjemah: Chaidar.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017