Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi Letkol (Kav) Andhi Ardana Valeriandra Putra memantau kondisi warga yang menjadi korban keracunan jamur di Kampung Kebon Kalapa, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Hingga Rabu, sebanyak tujuh dari 17 korban keracunan jamur harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu.

"Kedatangan kami ini merupakan salah satu bentuk perhatian terhadap warga sekaligus memberikan dukungan moral serta memastikan seluruh korban mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima dari rumah sakit," katanya di Sukabumi.

Andhi sempat berkomunikasi langsung dengan sejumlah korban keracunan massal untuk mengetahui kronologi kejadian tersebut.

Baca juga: Warga Kebon Kalapa Sukabumi yang keracunan jamur 17 orang
Baca juga: Warga Bantargadung Sukabumi keracunan jamur

Terjadinya keracunan massal ini berawal dari seorang warga yang baru memetik jamur liar di kebun dan membagikan kepada kerabat dan tetangganya pada Selasa (24/12).

Diduga warga yang menerima jamur itu langsung mengolah dan memakannya. Lalu sekitar pukul 18.30 WIB satu persatu warga mengalami gejala keracunan yang ditandai dengan mual, pusing, muntah dan panas dingin.

Total ada 17 korban keracunan, tujuh korban di antaranya dirujuk ke RSUD Palabuhanratu. Sedangkan 10 korban lainnya ada yang dirawat di Puskesmas Pembantu Limusnunggal dan ada yang menjalani rawat jalan.

Sebagian korban yang dirawat di Pustu Limusnunggal sudah ada yang pulang dan untuk korban di RSUD Palabuhanratu kondisi kesehatannya sudah membaik. "Namun ada satu korban yang masih butuh penanganan medis secara intensif," katanya.

Baca juga: Seorang korban KLB keracunan makanan di Sukabumi meninggal

Andhi mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini serta berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk memastikan pemulihan para korban berjalan baik.

Selain itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan atau minuman, terutama yang didapat dari alam ataupun acara yang digelar secara massal.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024