Bogor (Antara Megapolitan) - Rumpon laut dalam mulai diperkenalkan kepada nelayan di Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur pada awal tahun 2005.  Kegiatan penangkapan menggunakan alat tangkap pukat cincin dan pancing ulur mulai dikenal dan berkembang pesat sejak diperkenalkannya rumpon.

Produksi hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan, Kabupaten Pacitan semakin meningkat setiap tahunnya.

Jumlah rumpon yang dipasang oleh nelayan pun semakin banyak, hingga pada tahun 2014 jumlahnya sekira 250 unit.

Penggunaan rumpon dan kegiatan penangkapan yang berlebihan dikhawatirkan akan mengganggu keberlanjutan sumberdaya ikan yang ada di perairan dan pada akhirnya akan mengancam keberlanjutan usaha perikanan tangkap yang ada.

Untuk itu, sejumlah pakar dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perairan (PSP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian terkait penggunaan rumpon dan dampaknya terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan.

Mereka adalah Muhamad Riyono Edi Prayitno, Domu Simbolon, Roza Yusfiandayani dan Budy Wiryawan.

Roza mengatakan rumpon atau Fish Aggregating Devices (FADs) merupakan alat bantu dalam kegiatan penangkapan ikan yang digunakan untuk mengumpulkan ikan sehingga lebih mudah untuk ditangkap.

Dikatakannya, penggunaan rumpon telah banyak memberikan manfaat bagi peningkatan produksi perikanan, akan tetapi di sisi lain penggunaannya mengakibatkan beberapa dampak negatif bagi keberlanjutan sumberdaya di perairan.

“Penggunaan rumpon dapat meningkatkan produksi per kapal ketika tekanan terhadap sumberdaya masih rendah. Namun dapat mendorong terjadinya kelebihan tangkap (over fishing) jika upaya penangkapan terlalu tinggi,” ujarnya.

Ia memaparkan kegiatan penangkapan ikan di sekitar rumpon banyak dilakukan menggunakan alat tangkap pukat cincin dan pancing ulur. Keduanya memiliki kedalaman operasi yang berbeda.
Alat tangkap pukat cincin (purse seine) lebih banyak menangkap ikan yang berukuran kecil karena kedalamannya yang rendah, sementara pancing ulur yang dioperasikan lebih dalam, mampu menangkap ikan tuna yang berukuran besar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan rumpon berdampak positif dalam meningkatkan peluang keberhasilan operasi penangkapan pukat cincin dan pancing ulur.

Berdampak negatif jika menggunakan pukat cincin karena berpeluang menangkap jenis dan ukuran ikan yang tidak layak tangkap (immature fish).

Dapat disimpulkan bahwa, penggunaan rumpon sesuai sebagai daerah penangkapan ikan pancing ulur, namun tidak sesuai sebagai daerah penangkapan ikan pukat cincin.(AT/NM)

Pewarta: Jurnalis IPB

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017