Cibinong (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengejar target lima proyek pembangunan pasar tradisional yang menguras dana daerah sebesar Rp20 Miliar untuk segera dirampungkan pada akhir 2017.

"Sesuai Visi Kabupaten Bogor sebagai kabupaten termaju di Indonesia, kita kejar akhir tahun ini selesai lima pasar, sisanya tahun 2018," kata Kepala Seksi Bina Usaha dan Sarana Perdagangan Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor Wahyu Hendra Guntara di Cibinong, Senin.  

Wahyu menjelaskan, pihaknya juga telah memperoleh bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menjalankan visi pemerintah daerah dalam menyediakan pasar rakyat di 40 kecamatan di wilayahnya.

Pembangunan lima pasar pada tahun 2017 ini, kata dia, mendapatkan dana Rp6 miliar dari APBN. Untuk pembangunan tahap pertama menyasar Pasar Ciseeng dengan luas tanah 7.000 meter per segi dan empat pasar lainnya senilai Rp14 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

Pasar yang dimaksud adalah Pasar Nanggung seluas 4000 meter per segi mendapat Rp3 miliar sebagai revitalisasi tahap kedua oleh APBD setelah sebelumnya pada tahun 2016 mendapat bantuan dana sebesar Rp6 miliar dari anggaran APBN. 

Sedangkan Pasar Kemang dan Leuwisadeng dengan luas maisng-masing 3000 meter per segi menggunakan dana APBD murni sebesar Rp3 miliar per pasar serta Pasar Tenjo seluas 4000 meter per segi  sebesar Rp4 miliar yang ditargetkan rampung pada 2017.

Pengeluaran anggaran dalam pembangunan tersebut, kata Wahyu diharapkan bisa menjadi fasilitas memadai bagi masyarakat untuk mendapatkan kenyamanan berbelanja di pasar tradisional ke depan.  

"Operasionalnya kami serahkan ke PD Pasar Tohaga sebagai BUMD yang mengelola," kata dia.  

Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Tohaga Romli Eko Wahyudi mengatakan dari lima pasar yang direvitalisasi pihaknya telah menyiapkan konsep zona komoditas dan sistem iuran baru yang lebih praktis bagi pedagang.  

Setelah pembangunan selesai, kata dia pihaknya segera menata penempatan area perdagangan pakaian dan bahan makanan mirip seperti mal.

Pengelompokkan itu berguna bagi pembeli, pedagang maupun pengelola dalam mengawasi kebersihan, ketertiban dan keamanan kegiatan perdaganan. 

"Jadi semua akan lebih rapih dan terpantau dengan baik," ujarnya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017