Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) Cabang Tulungagung mencanangkan program Kolaborasi Penghijauan di Kawasan Geosite Goa Tenggar, Desa Tenggarrejo, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu.

Kegiatan ini melibatkan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Trenggalek, BP Geopark Tulungagung, DPC IWAPI Tulungagung, Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapoktanhut) Wonodadi Lestari Tenggarejo, Sagavet (Satria Airlangga Veteriner) Tulungagung, Pemerintah Kabupaten Tulungagung, serta warga Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung.

"Ini bukan kegiatan sekali jalan, tetapi program jangka panjang IKA Unair Cabang Tulungagung. Sebelumnya, kami juga telah membuat sumur bor untuk membantu mengatasi krisis air saat kemarau," ujar Ketua IKA Unair Cabang Tulungagung Dr Desi Wardhani.

Baca juga: AHY jadi lulusan terbaik Program Doktor Unair Surabaya

Anggota IKA Unair Cabang Tulungagung berfoto bersama usai melakukan penanaman pohon di kawasan Geosite Tenggar, Desa Tenggarejo, Tanggunggunung, Tulungagung, Minggu (22/12/2024) (ANTARA/HO-IKA Unair Cabang Tulungagung)

Pada kegiatan kali ini, dilakukan penanaman simbolis di lahan seluas lima hektare di kawasan Geosite Goa Tenggar.

Selain itu, dicanangkan pula demplot Pentahelix Penyuluhan Kehutanan di area kerja kelompok perhutanan sosial Gapoktanhut Wonodadi Lestari.

Desi menekankan pentingnya kesadaran bersama untuk memulihkan fungsi hutan.

Baca juga: Unair adakan pagelaran "Wayang Kiai" sambut dies natalis ke-70 dan Hari Santri 2024

Tanpa gerakan kolektif, kata dia, bencana banjir dan longsor akan terus berulang. Oleh karena itu, pihaknya menggandeng para petani pengolah lahan hutan untuk menanam pohon tegakan.

Bibit pohon disediakan oleh Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Trenggalek, sementara lahan yang digunakan berstatus hutan sosial kemasyarakatan.

"Kami tak hanya menanam, tetapi juga mendampingi dan menyadarkan petani tentang pentingnya menjaga keberlanjutan hutan," ujarnya.

Desi menjelaskan bahwa program ini tidak bertujuan menggantikan tanaman jagung sebagai sumber penghasilan utama petani.

Sebaliknya, petani diajak menanam pohon tegakan di sela-sela tanaman jagung. Jenis pohon yang ditanam pun beragam, mulai dari jati hingga pohon buah seperti alpukat, durian, dan kopi.

"Dalam 3-4 tahun ke depan, pohon-pohon ini sudah bisa menghasilkan buah yang bernilai ekonomi. Selain mencegah longsor dan banjir bandang, ini juga menjadi sumber penghasilan baru bagi petani," katanya.

Baca juga: Unair Surabaya ajak mahasiswa baru rawat lingkungan dengan tanam pohon di kampus

Ketua Bidang Penguatan Alumni, Pengurus Pusat IKA Unair Dr dr HM Zulfikar As'ad, menekankan pentingnya mencintai alam. "Baik atau buruknya kondisi alam tergantung bagaimana kita mengelolanya. Mari kita mulai dari sekarang untuk masa depan generasi berikutnya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Trenggalek Agus Prasetyo mengimbau warga untuk menjaga pohon-pohon yang telah ditanam.

"Yang akan menikmati hasilnya adalah warga setempat, bukan kami. Jika pohon ini mati, warga harus membeli bibit baru. Untuk sekarang, semuanya kami sediakan secara gratis," katanya.

Agus juga mengapresiasi langkah IKA Unair yang tidak hanya menghijaukan kawasan, tetapi juga memberikan pendampingan kepada warga.

"Semoga program ini sukses, tidak hanya mengembalikan fungsi hutan tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024