Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat menemukan adanya dugaan penyalahguaan resep dokter di salah satu apotek untuk membeli obat penenang jenis Alfrazolam.

"Dari hasil inspeksi mendadak (sidak) yang kami lakukan bersama Polres Sukabumi Kota, di salah satu apotek di Jalan Perniagaan, Kecamatan Cikole ternyata kami menemukan resep dokter dari Bandung untuk membeli obat Alfrazolam. Padahal aturannya, resep dokter itu hanya bisa digunakan di daerah dokter tersebut praktek," kata Kepala Dinkes Kota Sukabumi Ritanenny di Sukabumi, Sabtu.

Menurutnya, dengan adanya temuan ini dikhawatirkan adanya penyalagunaan resep dokter untuk membeli obat-obat keras atau daftar G yang tujuannya untuk disalahgunaan. Apalagi Alfrazolam tersebut merupakan obat keras dan tidak sembarang orang bisa membelinya.

Dengan adanya temuan ini, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. Khawatir praktek seperti ini digunakan oleh oknum untuk membeli obat keras dan diedarkan kembali secara ilegal.

"Kami juga masih mencari tahu siapa yang membelinya dan akan berkoordinasi dengan dokter yang memberikan resep tersebut apakah benar surat itu dikeluarkannya atau ada penyalahgunaan. Tapi yang anehnya kenapa dokternya di Bandung tetapi beli obatnya di Sukabumi," tambah Rita.

Untuk antisipasi terjadinya pemalsuan resep dokter tersebut, pihaknya meningkatkan pembinaan kepada seluruh pengelola maupun pemilik apotik di Sukabumi agar tidak mudah menjual obat-obatan jika ada keanehan dalam resep dokternya.

Sementara, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur mengatakan pihaknya akan menelusuri adanya resep dokter diduga ilegal tersebut, khawatir tidak hanya di satu apotek saja tetapi di apotek lainnya pun ada yang sama seperti ini.

"Sesuai aturan, resep dokter tersebut hanya boleh digunakan di area dokter tersebut praktek dan kami pun aneh obat seperti Alfrazolam tidak ada di wilayah Bandung yang notabene kota besar," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017