Sebanyak sembilan pejantan sapi perah lokal lulus uji zuriat sehingga mampu menghasilkan keturunan sapi perah dengan produksi susu lebih baik dari indukannya.
"Anakan hasil inseminasi buatan atau kawin suntik dengan semen dari sapi perah lokal itu mampu berproduksi 19 liter per hari atau enam liter lebih tinggi dari induknya," kata Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang Ir Tri Harsi di Lembang, Bandung, Jumat.
Sapi pejantan unggulan yang dihasilkan Balai Pembibitan Sapi Perah di Indonesia itu, semen bekunya baru bisa dipasarkan jika lolos dari uji zuriat itu agar yakin anak turunannya mempunyai produksi susu yang baik.
"Akseptor dalam uji zuriat itu diambil dari indukan yang berproduksi tinggi susunya yaitu minimal 9.000 liter per laktasi," kata Tri Harsi didampingi Kepala Bagian Produksi BIB Lembang Supraptono.
Uji Zuriat atau Progeny Test merupakan pengujian untuk mengetahui potensi genetik calon pejantan melalui produksi susu anak betinanya . Uji Zuriat ini memakan waktu lima sampai enam tahun karena produksi susu sapi turunannya dicatat sampai 10 bulan masa laktasi.
"Selama menunggu hasil uji, maka semen yang dihasilkan pejantan unggul itu disimpan, karena semen beku mampu bertahan sampai 20 tahun," katanya.
.
Sekali ambil semen cair dari seekor sapi mampu diencerkan untuk 300 sampai 350 dosis atau straw dimana periode pengambilan semen dilakukan setiap dua kali seminggu.
Menurut Supraptono, semen beku dari pejantan unggulan itu sudah didistribusikan ke sejumlah perusahaan peternakan skala besar dan dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jabar, Jateng, Jatim dan peternak di Enrekang, Sulawesi Tengah.
"Tahun ini ditargetkan ada dua pejantan lagi yang lolos uji zuriat, pendataan produksi susu dari anakannya masih belum rampung," katanya.
Selain pejantan impor, semen beku BIB Lembang juga dihasilkan dari pejantan lokal yang diambil dari Balai Pembibitan Ternak Unggul Baturraden, Jateng dan Balai Tranfer Embrio Cipelang Bogor.
BIB Lembang juga menyediakan semen beku untuk sapi potong, kambing pedaging, kambing perah, dan kerbau.
Target produksi semen beku tahun 2017 mencapai 1.850.000 straw, sementara data produksi per akhir Agustus 2017 tercatat sekitar 1.350.000 straw dari berbagai jenis ternak.
Harga semen beku grade A berkisar antara Rp7.200 sampai Rp8.000 per dosis, sementara grade B antara Rp6.300 sampai Rp7.000 per dosis.
Sementara jika semen beku itu dijual ke pemesan di luar negeri seperti peternak Malaysia, harganya dipatok sekitar Rp40 ribu per dosis perangko BIB Lembang. Sedangkan harga semen beku sapi yang diproduksi Australia sekitar Rp400.000 per dosis. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Anakan hasil inseminasi buatan atau kawin suntik dengan semen dari sapi perah lokal itu mampu berproduksi 19 liter per hari atau enam liter lebih tinggi dari induknya," kata Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang Ir Tri Harsi di Lembang, Bandung, Jumat.
Sapi pejantan unggulan yang dihasilkan Balai Pembibitan Sapi Perah di Indonesia itu, semen bekunya baru bisa dipasarkan jika lolos dari uji zuriat itu agar yakin anak turunannya mempunyai produksi susu yang baik.
"Akseptor dalam uji zuriat itu diambil dari indukan yang berproduksi tinggi susunya yaitu minimal 9.000 liter per laktasi," kata Tri Harsi didampingi Kepala Bagian Produksi BIB Lembang Supraptono.
Uji Zuriat atau Progeny Test merupakan pengujian untuk mengetahui potensi genetik calon pejantan melalui produksi susu anak betinanya . Uji Zuriat ini memakan waktu lima sampai enam tahun karena produksi susu sapi turunannya dicatat sampai 10 bulan masa laktasi.
"Selama menunggu hasil uji, maka semen yang dihasilkan pejantan unggul itu disimpan, karena semen beku mampu bertahan sampai 20 tahun," katanya.
.
Sekali ambil semen cair dari seekor sapi mampu diencerkan untuk 300 sampai 350 dosis atau straw dimana periode pengambilan semen dilakukan setiap dua kali seminggu.
Menurut Supraptono, semen beku dari pejantan unggulan itu sudah didistribusikan ke sejumlah perusahaan peternakan skala besar dan dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jabar, Jateng, Jatim dan peternak di Enrekang, Sulawesi Tengah.
"Tahun ini ditargetkan ada dua pejantan lagi yang lolos uji zuriat, pendataan produksi susu dari anakannya masih belum rampung," katanya.
Selain pejantan impor, semen beku BIB Lembang juga dihasilkan dari pejantan lokal yang diambil dari Balai Pembibitan Ternak Unggul Baturraden, Jateng dan Balai Tranfer Embrio Cipelang Bogor.
BIB Lembang juga menyediakan semen beku untuk sapi potong, kambing pedaging, kambing perah, dan kerbau.
Target produksi semen beku tahun 2017 mencapai 1.850.000 straw, sementara data produksi per akhir Agustus 2017 tercatat sekitar 1.350.000 straw dari berbagai jenis ternak.
Harga semen beku grade A berkisar antara Rp7.200 sampai Rp8.000 per dosis, sementara grade B antara Rp6.300 sampai Rp7.000 per dosis.
Sementara jika semen beku itu dijual ke pemesan di luar negeri seperti peternak Malaysia, harganya dipatok sekitar Rp40 ribu per dosis perangko BIB Lembang. Sedangkan harga semen beku sapi yang diproduksi Australia sekitar Rp400.000 per dosis. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017