Tim gabungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan unsur relawan Kota Bogor, Jawa Barat, berupaya melakukan pencarian seorang balita, Arjuna (2 tahun) yang hanyut di Sungai Ciliwung, tepatnya di Kelurahan Tanah Sareal.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh di Kota Bogor, Sabtu, mengatakan saat ini tim gabungan membuat posko tanggap darurat untuk mempermudah koordinasi pencarian korban agar satu komando.
“Ini tim gabungan dari Basarnas, BPBD, Tagana, Damkar, PMI, dan semua relawan yang ada di Kota Bogor. Dan sampai hari ini kami akan lanjutkan dengan SOP-nya Basarnas, penyelamatan dilakukan sampai dengan pukul 22.00 WIB dan kita lanjutkan besok,” jelasnya.
Baca juga: BPBD Bogor evakuasi jasad anak usia sembilan tahun di Sungai Ciliwung
Hidayatulloh menjelaskan, pihaknya menerima laporan terkait adanya warga hanyut sekitar pukul 16.30 WIB. Setelah menerima laporan, tim gabungan langsung turun ke lokasi dengan melakukan penyisiran visual, baik mengamati arus sungai maupun visual di darat.
Pada pencarian malam hari ini, kata dia, tim penyelamatan menggunakan alat penerangan, terutama di titik-titik yang dilihat saksi mata. Terlebih, sekitar hampir 100 meter dari titik hilangnya korban, ada beberapa titik pusaran air.
“Dan upaya preventif lainnya kami sudah memasang jaring di lokasi yang memang diduga kejadian berulang. Di tiap tahun pernah terjadi ada warga ke kita yang hanyut berada di pusaran air itu,” ujarnya.
Di samping itu, kata dia, tim penyelamatan juga berkoordinasi dengan petugas pintu air di Depok dan Manggarai. Serta titik-titik tertentu di aliran Sungai Ciliwung untuk memantau pergerakan air.
Baca juga: Anak laki-laki berusia sembilan tahun hanyut di saluran air Kota Bogor
“Misalnya di Saung Alkesa Kelurahan Kedung Halang, Kampung Bebek, terus juga memantau perkembangan itu. Terus sama bergerak, insya Allah,” ujarnya.
Dari informasi yang diterimanya, saat kejadian korban sedang bermain di dekat sungai tanpa didampingi dan diawasi oleh siapapun. Sehingga ia mengimbau agar masyarakat tetap mengawasi anak-anak yang bermain di musim hujan ini.
“Jadi memang ini jadi bahan evaluasi buat semua, anak-anak usia-usia bawah umur untuk diawasi. Apalagi di tengah kondisi cuaca yang tidak, yang sedang tidak baik-baik saja dan yang ada di bantaran sungai,” ucapnya. (KR-SBN)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024