Ketua MPR Ahmad Muzani menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto bertekad kuat untuk membangun sektor ekonomi kerakyatan seperti pertanian, peternakan, dan perikanan atau mendongkrak kesejahteraan nelayan.
Ia membeberkan, jabatan Kepala Negara selama lima tahun akan digunakan Presiden Prabowo semaksimal mungkin untuk menghapus kemiskinan di Indonesia.
"Itu memang sudah menjadi tekad beliau (Presiden Prabowo) untuk menghapus kemiskinan dengan sungguh-sungguh," kata Muzani dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, pada acara Rapat Konsolidasi Asosiasi Peternak & Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI), di Yogyakarta.
Lebih lanjut dia membeberkan, di bidang pertanian, Presiden sangat total melakukan banyak upaya untuk mencapai produktivitas hasil pertanian nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani, salah satunya dengan mencetak lahan sawah baru.
"Pencetakan sawah baru di satu sisi menciptakan lapangan kerja, di sisi yang lain menciptakan sumber pangan baru sehingga tidak kekurangan beras," ujar anggota dewan itu.
Muzani menegaskan, efek jangka panjang dari kebijakan itu akan sangat menguntungkan bagi Indonesia.
Sebab, kedepan tidak perlu lagi impor beras dan tentunya menghemat devisa negara.
Selain itu, Presiden juga berkomitmen untuk menambah anggaran untuk pupuk bagi petani. Ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau, akan membuat petani lebih bersemangat untuk menanam.
Dengan begitu, menurut dia, pada tahun depan Indonesia tidak perlu lagi mengimpor beras, sehingga lebih mandiri untuk memproduksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Ia membeberkan, jabatan Kepala Negara selama lima tahun akan digunakan Presiden Prabowo semaksimal mungkin untuk menghapus kemiskinan di Indonesia.
"Itu memang sudah menjadi tekad beliau (Presiden Prabowo) untuk menghapus kemiskinan dengan sungguh-sungguh," kata Muzani dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, pada acara Rapat Konsolidasi Asosiasi Peternak & Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI), di Yogyakarta.
Lebih lanjut dia membeberkan, di bidang pertanian, Presiden sangat total melakukan banyak upaya untuk mencapai produktivitas hasil pertanian nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani, salah satunya dengan mencetak lahan sawah baru.
"Pencetakan sawah baru di satu sisi menciptakan lapangan kerja, di sisi yang lain menciptakan sumber pangan baru sehingga tidak kekurangan beras," ujar anggota dewan itu.
Muzani menegaskan, efek jangka panjang dari kebijakan itu akan sangat menguntungkan bagi Indonesia.
Sebab, kedepan tidak perlu lagi impor beras dan tentunya menghemat devisa negara.
Selain itu, Presiden juga berkomitmen untuk menambah anggaran untuk pupuk bagi petani. Ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau, akan membuat petani lebih bersemangat untuk menanam.
Dengan begitu, menurut dia, pada tahun depan Indonesia tidak perlu lagi mengimpor beras, sehingga lebih mandiri untuk memproduksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024