Desa Agung Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menggunakan sebagian dana desa sejak tahun 2023 dan 2024 untuk membangun sarana dan prasarana penunjang objek wisata berbasis pertanian atau agrowisata di wilayah ini.
Kepala Desa Agung Jaya, Kecamatan Air Manjuto, Hartono saat dihubungi dari Mukomuko, Sabtu, mengatakan desanya memiliki objek wisata Pangonan yang berbasis selain hiburan dan pertanian atau agrowisata.
"Tahun 2022, kami baru melakukan perencanaan, kemudian mulai tahun 2023 kami mengalokasikan dana desa sekitar Rp327 juta untuk pembangunan sarana dan prasarana dalam kawasan objek wisata ini," katanya.
Baca juga: Mendes PDT Yandri Susanto jadikan desa di Tangerang proyek percontohan agrowisata
Baca juga: Berkah melon emas di Lombok Barat NTT
Kemudian, kata dia lagi, tahun 2024 ini desanya kembali mengalokasikan dana desa sekitar Rp312 juta untuk menambah sarana dan prasarana objek wisata ini serta melanjutkan kegiatan yang belum selesai tahun sebelumnya.
Selanjutnya, ujar dia, desanya pada tahun 2025 kembali menambah sarana dan prasarana penunjang objek wisata ini seperti paving block dekat taman dan dua gazebo. Anggaran untuk itu tetap bersumber dari dana desa.
"Kebutuhan anggaran untuk pembangunan sarana itu, masih dibahas dalam APBDes 2025 di bulan Desember tahun ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya membangun paving block taman di dalam kawasan agrowisata ini agar terlihat menarik, dan fungsi gazebo selain sebagai tempat istirahat juga tempat para pengunjung berswafoto.
Baca juga: Gubernur Khofifah apresiasi agrowisata petik buah belimbing Blitar destinasi andalan
Objek wisata Pangonan di Satuan Pemukiman (SP) VI ini memiliki berbagai macam daya tarik, selain kolam renang dan waterboom serta pemandangan sawah dan jagung.
Dia memastikan, ketersediaan air yang ada dalam kawasan objek wisata ini mencukupi, karena sumber air berasal dari irigasi yang ada di wilayah tersebut.
Selain itu, kata dia, dalam pemanfaatan air irigasi tersebut, sudah mendapatkan izin dari pemerintah dalam hal hal ini Balai Wilayah Sungai Sumatera VII termasuk izin lokasi pembangunan objek wisatanya.
"Tahun 2022, kami baru melakukan perencanaan, kemudian mulai tahun 2023 kami mengalokasikan dana desa sekitar Rp327 juta untuk pembangunan sarana dan prasarana dalam kawasan objek wisata ini," katanya.
Baca juga: Mendes PDT Yandri Susanto jadikan desa di Tangerang proyek percontohan agrowisata
Baca juga: Berkah melon emas di Lombok Barat NTT
Kemudian, kata dia lagi, tahun 2024 ini desanya kembali mengalokasikan dana desa sekitar Rp312 juta untuk menambah sarana dan prasarana objek wisata ini serta melanjutkan kegiatan yang belum selesai tahun sebelumnya.
Selanjutnya, ujar dia, desanya pada tahun 2025 kembali menambah sarana dan prasarana penunjang objek wisata ini seperti paving block dekat taman dan dua gazebo. Anggaran untuk itu tetap bersumber dari dana desa.
"Kebutuhan anggaran untuk pembangunan sarana itu, masih dibahas dalam APBDes 2025 di bulan Desember tahun ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya membangun paving block taman di dalam kawasan agrowisata ini agar terlihat menarik, dan fungsi gazebo selain sebagai tempat istirahat juga tempat para pengunjung berswafoto.
Baca juga: Gubernur Khofifah apresiasi agrowisata petik buah belimbing Blitar destinasi andalan
Objek wisata Pangonan di Satuan Pemukiman (SP) VI ini memiliki berbagai macam daya tarik, selain kolam renang dan waterboom serta pemandangan sawah dan jagung.
Dia memastikan, ketersediaan air yang ada dalam kawasan objek wisata ini mencukupi, karena sumber air berasal dari irigasi yang ada di wilayah tersebut.
Selain itu, kata dia, dalam pemanfaatan air irigasi tersebut, sudah mendapatkan izin dari pemerintah dalam hal hal ini Balai Wilayah Sungai Sumatera VII termasuk izin lokasi pembangunan objek wisatanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024