Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Hery Antasari memastikan penanganan dampak bencana di wilayahnya terus berjalan, seperti pada jembatan dan akses warga yang terputus di Kampung Margajaya, Kelurahan Kertamaya, akibat terdampak longsor pada pekan lalu.

Hery di Kota Bogor, Selasa, mengatakan kelurahan dan kecamatan di wilayah terdampak bencana akan menangani di lapangan, kemudian perbaikan akan dilakukan sesuai kewenangan.

“Kalau kewenangan pemerintah kota (pemkot) pasti kita handle lewat Biaya Tak Terduga (BTT). Untuk penanganan bencana tahun ini Insya Allah cukup,” kata Hery.

Baca juga: Ada 169 bencana terjadi di Kota Bogor selama November 2024
Baca juga: DPRD Kota Bogor alokasikan Rp100 miliar BTT dalam APBD untuk penanganan bencana

Adapun besaran BTT yang dianggarkan pada APBD Perubahan Kota Bogor Tahun 2024 mencapai hampir Rp100 miliar. Hery memastikan penanganan dampak bencana masih sesuai jalur.

“Insya Allah kelihatannya masih on the track ya, itu yang Rp100 miliar sampai akhir Desember,” ucapnya.

Terpisah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Hidayatulloh mengatakan pada 1 Januari hingga 30 November 2024 terjadi 814 bencana alam dan non-alam di kota tersebut.

Ia menyebutkan selama 11 bulan total ada sembilan unit sarana pendidikan terdampak, lima sarana ibadah terdampak, tiga sarana kesehatan terdampak, dan tiga unit perkantoran terdampak.

Baca juga: DPR RI kunker ke Kota Bogor, bahas kesiapan penanganan bencana

Selain itu, kata Hidayatulloh, total ada 16  jembatan, 587 meter jalan, dan 116 fasilitas umum terdampak bencana, termasuk 12 sepeda motor dan 18 mobil.

“Jumlah rumah terdampak bencana ada 510 rumah, 327 rumah terendam banjir, serta ada 233 jiwa warga mengungsi akibat bencana,” jelasnya. 

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024