Bekasi (Antara Megapolitan) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Kota, Jawa Barat, menggencarkan sosialisasi aplikasi yang memungkinkan kalangan pekerja dapat memonitor kepatuhan perusahaan dalam menyalurkan dana jaminan sosial.

"Belum lama ini menyosialisasikan keberadaan aplikasi bernama BPJSTK `mobile` di PT Kukdong Inernational, Kecamatan Rawalumbu. Ada 1.200 pekerja yang antusias mengikuti sosialisasi tersebut," kata Relationship Officer BPJSTK Cabang Bekasi Kota Yudieth Prasetyo di Bekasi, Minggu.

Pihaknya menyampaikan kepada mereka sejumlah manfaat yang bisa dirasakan dengan memiliki aplikasi ini pada telepon yang mereka genggam.

Menurut dia, aplikasi itu tidak sekadar mengecek saldo, informasi kantor cabang, dan informasi lain seputar BPJSTK.

"Melalui aplikasi ini juga bisa dilakukan klaim jaminan hari tua melalui fitur e-klaim. Lebih jauh lagi, melalui aplikasi ini juga bisa terpantau kedisiplinan perusahaan dalam pembayaran iuran rutin pekerjanya," katanya.

Menurutnya, pekerja kini bisa menelusuri kepatuhan perusahaan mereka dalam membayarkan iuran.

"Pekerja bisa mendeteksi kemungkinan perusahaannya bekerja ternyata `bandel` perihal iuran BPJSTK," katanya.

Yudieth mencontohkan, perusahaan biasa saja melaporkan gaji karyawannya lebih rendah demi membayarkan klaim yang lebih murah, namun melalui aplikasi ini, pekerja bisa aktif menelusuri apakah perusahaan melaporkan data apa adanya.

"Jika ternyata ada ketidaksesuaian, bisa segera melapor pada kami. Jadi kehadiran aplikasi ini selain memudahkan pekerja, juga menjadi `whistle blower` penting bagi BPJSTK dalam memberikan informasi penting bilamana ada kecurangan atau kecurigaan, " katanya.

Yudieth menambahkan, upaya menyosialisasikan keberadaan aplikasi ini tak sepenuhnya mudah, sebab sering kali tidak mendapatkan izin perusahaan.

"Kecuali perusahaannya bersih, tertib, mereka akan terbuka dengan tawaran sosialisasi. Namun jika ada yang disembunyikan, biasanya mereka menolak," katanya.

Untuk mengantisipasi persoalan itu, kata dia, pihaknya menyiasati pelaksanaan sosialisasi diutamakan pada perusahaan besar dengan tenaga kerja banyak agar informasinya bisa menyebar dari mulut ke mulut melalui para pekerja tersebut.

"Kemudian kami juga aktif memanfaatkan kesempatan lain untuk bersosialisasi, di antaranya saat kesempatan Hari Tanpa Kendaraan Jalam Ahmad Yani setiap Minggu pagi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017