Singapura (Antara Megapolitan-Bogor) - Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya menyebutkan sekitar 216.000 warga negara Indonesia tinggal di negara itu.
"Dari data yang ada, di Singapura ini ada sekitar 216.000 warga negara Indonesia, sebagian dari mereka ada di sini," kata Ngurah Swajaya dalam acara temu kangen warga Indonesia dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Singapura, Rabu malam.
Ia menyebutkan dari jumlah 216.000 WNI itu yang melapor ke KBRI baru 180.000. "Masih ada beberapa yang belum melapor ke kami," katanya.
Ia menyebutkan sesuai arahan Presiden Jokowi kepada dubes di seluruh dunia melalui Menlu, bahwa peningkatan pelayanan bagi masyarakat menjadi fokus dalam rangka memberikan pelayanan terbaik dan ramah untuk masyarakat Indonesia yang ada di Singapura.
"Jadi dalam rangka meningkatkan upaya kita, kita juga mengharapkan rekan-rekan kita melapor ke KBRI," katanya.
Ia menyebutkan dalam rangka pelayanan publik, KBRI Singapura telah memperoleh sertifikat ISO 9001.
"Dalam bidang layanan kalau ada WNI kehilangan paspor, itu dalam waktu 24 jam, jadi jam berapapun akan kita ladeni untuk diberikan surat perjalanan laksana paspor atau SPLP," katanya.
Ia juga menyebutkan pelayanan paspor maksimal tiga hari tetapi bisa lebih cepat dan bahkan bisa datang sekali asal tinggal amplop dan perangko, maka akan dikirim ke alamat pemohon.
"Kami juga menerbitkan Kartu Pekerja Indonesia Singapura, dengan kartu ini kami punya data pekerja Indonesia di Singapura," katanya.
Ia juga menyebutkan Untuk meningkatkan ekspor non migas Indonesia ke Singapura, pada Desember tahun 2016, pihaknya telah mencoba membuat terobosan. "Kami punya ruang pamer yang menampilkan seluruh produk ekspor unggulan Indonesia," kata Swajaya. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Dari data yang ada, di Singapura ini ada sekitar 216.000 warga negara Indonesia, sebagian dari mereka ada di sini," kata Ngurah Swajaya dalam acara temu kangen warga Indonesia dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Singapura, Rabu malam.
Ia menyebutkan dari jumlah 216.000 WNI itu yang melapor ke KBRI baru 180.000. "Masih ada beberapa yang belum melapor ke kami," katanya.
Ia menyebutkan sesuai arahan Presiden Jokowi kepada dubes di seluruh dunia melalui Menlu, bahwa peningkatan pelayanan bagi masyarakat menjadi fokus dalam rangka memberikan pelayanan terbaik dan ramah untuk masyarakat Indonesia yang ada di Singapura.
"Jadi dalam rangka meningkatkan upaya kita, kita juga mengharapkan rekan-rekan kita melapor ke KBRI," katanya.
Ia menyebutkan dalam rangka pelayanan publik, KBRI Singapura telah memperoleh sertifikat ISO 9001.
"Dalam bidang layanan kalau ada WNI kehilangan paspor, itu dalam waktu 24 jam, jadi jam berapapun akan kita ladeni untuk diberikan surat perjalanan laksana paspor atau SPLP," katanya.
Ia juga menyebutkan pelayanan paspor maksimal tiga hari tetapi bisa lebih cepat dan bahkan bisa datang sekali asal tinggal amplop dan perangko, maka akan dikirim ke alamat pemohon.
"Kami juga menerbitkan Kartu Pekerja Indonesia Singapura, dengan kartu ini kami punya data pekerja Indonesia di Singapura," katanya.
Ia juga menyebutkan Untuk meningkatkan ekspor non migas Indonesia ke Singapura, pada Desember tahun 2016, pihaknya telah mencoba membuat terobosan. "Kami punya ruang pamer yang menampilkan seluruh produk ekspor unggulan Indonesia," kata Swajaya. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017