Bogor (Antara Megapolitan) - Sebanyak 136 paket daging sapi dibagikan kepada anak yatim, dhuafa dan janda lansia di Kampung Cangkrang, Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor, yang merupakan sapi calon hewan kurban yang keseleo milik PT Panca Agri Solusindo.
Menurut Siti Zulaedah, penerima sapi, cerita sedekah sapi keseleo bermula dari saat salah satu almuni pengajar di Yayasan Arrohman yang didirikannya menghubunginya untuk menginformasikan ada sapi yang ingin disedekahkan oleh perusahaan.
"Rencananya sapi itu untuk kurban perusahaan, tetapi pada saat diturunkan dari truk, sapinya keseleo, jadi tidak bisa dikurbankan," kata Siti yang akrab disapa Zule di Bogor, Rabu.
Pihak perusahaan lanjut Zule, berencana untuk mensedekahkan sapi tersebut kepada anak yatim, dhuafa dan janda yang lebih membutuhkan. Karena ketika ditawarkan ke pasar hanya ditawar Rp 5 juta oleh penjagalan.
Pihak perusahaan menawarkan sapi keseleo tersebut, dan apakah Yayasan miliknya bersedia untuk menerima sedekah sapi tersebut dan membagikannya kepada anak yatim, dhuafa dan janda.
"Syaratnya cuma sapi itu harus segera dipotong, makanya saya menyanggupi untuk menerima sapi tersebut," kata Zule.
Kedatangan sapi menjadi berkah tersendiri bagi Zule yang seorang janda dengan tiga orang anak, serta warga sekitar. Jauh sebelum Idul Adha datang, dirinya sudah memiliki niat untuk berkurban tetapi belum terlaksana.
"Waktu menerima sapi itu, dalam hati saya berkata, Subhanallah, jika Allah ingin datangkan rezeki maka tidak ada satu makhlukpun yang bisa mencegah," kata Zule.
Bersama dengan warga di sekitar tempat tinggalnya, Zule melakukan pemotongan di sekitar perkampungan. Secara bergotong-royong membersihkan bersama-sama dan dibagikan. Satu ekor sapi tersebut menghasilkan 136 paket daging yang dibagikan kepada anak yatim, dhuafa dan janda lansia.
"Kebetulan saya pas lagi tidak punya uang. Eh.. dapat daging buat dimasak besok. Jadi deh lebaran," kata Mawi, pemulung sekaligus petugas keamanan desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Menurut Siti Zulaedah, penerima sapi, cerita sedekah sapi keseleo bermula dari saat salah satu almuni pengajar di Yayasan Arrohman yang didirikannya menghubunginya untuk menginformasikan ada sapi yang ingin disedekahkan oleh perusahaan.
"Rencananya sapi itu untuk kurban perusahaan, tetapi pada saat diturunkan dari truk, sapinya keseleo, jadi tidak bisa dikurbankan," kata Siti yang akrab disapa Zule di Bogor, Rabu.
Pihak perusahaan lanjut Zule, berencana untuk mensedekahkan sapi tersebut kepada anak yatim, dhuafa dan janda yang lebih membutuhkan. Karena ketika ditawarkan ke pasar hanya ditawar Rp 5 juta oleh penjagalan.
Pihak perusahaan menawarkan sapi keseleo tersebut, dan apakah Yayasan miliknya bersedia untuk menerima sedekah sapi tersebut dan membagikannya kepada anak yatim, dhuafa dan janda.
"Syaratnya cuma sapi itu harus segera dipotong, makanya saya menyanggupi untuk menerima sapi tersebut," kata Zule.
Kedatangan sapi menjadi berkah tersendiri bagi Zule yang seorang janda dengan tiga orang anak, serta warga sekitar. Jauh sebelum Idul Adha datang, dirinya sudah memiliki niat untuk berkurban tetapi belum terlaksana.
"Waktu menerima sapi itu, dalam hati saya berkata, Subhanallah, jika Allah ingin datangkan rezeki maka tidak ada satu makhlukpun yang bisa mencegah," kata Zule.
Bersama dengan warga di sekitar tempat tinggalnya, Zule melakukan pemotongan di sekitar perkampungan. Secara bergotong-royong membersihkan bersama-sama dan dibagikan. Satu ekor sapi tersebut menghasilkan 136 paket daging yang dibagikan kepada anak yatim, dhuafa dan janda lansia.
"Kebetulan saya pas lagi tidak punya uang. Eh.. dapat daging buat dimasak besok. Jadi deh lebaran," kata Mawi, pemulung sekaligus petugas keamanan desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017