Bogor (Antara Megapolitan) - Kedelai rentan terhadap infeksi virus sehingga dapat mempengaruhi hasil panen secara kualitas dan kuantitas. Beberapa virus yang menyebabkan penyakit penting pada tanaman kedelai diantaranya Soybean mosaic virus (SMV), Soybean stunt virus (SSV)/Cucumber mosaic virus galur soybean (CMV-S), m ild mottle virus (CPMMV), dan Geminivirus.

Gejala infeksi virus sangat bervariasi karena ekspresi gejalanya dipengaruhi jenis virus, kondisi lingkungan, dan kultivar tanaman.

Gejala penyakit yang tampak di lapangan tidak dapat diandalkan untuk mendiagnosis virus penyebab penyakit. Deteksi virus secara serologi dan deteksi asam nukleat dengan polymerase chain reaction (PCR) serta perunutan DNA yang berkembang saat ini dapat membantu identifikasi virus secara akurat.

Mengingat kedelai merupakan salah satu komoditas pangan penting Indonesia maka perlu diketahui jenis virus yang dapat membatasi produksi kedelai.

Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Yunita Fauziah Rahim, Dr. Tri Asmira Damayanti (Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian) dan Prof. Munif Ghulamahdi (Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian) melakukan penelitian tentang ''Deteksi Virus yang Menginfeksi Kedelai di Jawa''.

Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus pada beberapa tanaman kedelai di Jawa. Sampel daun diambil secara acak sebanyak 50 tanaman dari tiap lokasi tanaman kedelai di Bogor, Cirebon, Bantul, dan Ponorogo.

Pengamatan dilakukan terhadap gejala yang ditemukan di lapangan dan kasus penyakit ditentukan secara serologi menggunakan antibodi Cucumber mosaic virus (CMV), Soybean mosaic virus (SMV), Cowpea mild mottle virus (CPMMV), dan Bean pod mottle virus (BPMV). Insiden CMV, SMV, dan CPMMV berturut-turut berkisar 72–84 persen, 14–24 persen, dan 6–8 persen. Sedangkan infeksi BPMV tidak ditemukan.

Pita DNA spesifik CMV, Potyvirus, dan Geminivirus berhasil diamplifikasi berturut-turut menggunakan primer spesifik gen protein selubung CMV, primer universal Potyvirus dan Gemini virus.

Berdasarkan pada hasil deteksi tersebut di atas, CMV galur S masih merupakan virus yang dominan menginfeksi kedelai dengan kasus yang paling tinggi dibandingkan dengan virus lainnya di beberapa pertanaman kedelai di Jawa.

 Serangan Bean common mosaic virus (BCMV) dan Pepper yellow leaf curl virus (PYCLV) di lapangan merupakan suatu informasi baru.(AT/ris)

Pewarta: Humas IPB/Yunita

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017