Indonesia baru saja mencatatkan sejarah penting dalam dunia medis dengan terobosan terbaru, yakni operasi telerobotik, pada Agustus 2024, untuk pertama kalinya di Indonesia dan Asia Tenggara.
Salah satu dokter bedah yang bertanggung jawab atas operasi itu adalah Spesialis Urologi dan Konsultan Onkologi Prof. Dr. Agus Rizal Hamid, SpU(K), Ph.D, yang menjelaskan bahwa operasi telerobotik adalah sebuah prosedur minimal invasif yang berbasis pada teknologi robotik. Operasi telerobotik memungkinkan tindakan bedah dilakukan dari jarak jauh, menggunakan sistem telekomunikasi dan kendali robotik yang terhubung.
"Telerobotik adalah penggabungan dari teknologi robotik dan telekomunikasi. Dalam operasi ini, tim medis tidak berada di dekat pasien, melainkan mengendalikan alat bedah robotik dari konsol yang ada di lokasi terpisah. Tim yang berada di Bali menggerakkan robot yang beroperasi di Jakarta," kata Agus, yang juga Staf Departemen Urologi FKUI-RSCM, saat mengunjungi Antara Heritage Center (AHC) di Pasar Baru, Jakarta, Senin.
Operasi tersebut dilaksanakan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dengan tim dokter yang mengoperasikan sistem robotik tersebut berada di RSUP Ngoerah, Bali.
Operasi telerobotik tersebut memungkinkan prosedur bedah dilakukan dengan tingkat presisi yang tinggi meskipun dilakukan dari jarak jauh, bahkan antar pulau. Hal tersebut tentunya memberikan manfaat besar, terutama untuk daerah-daerah terpencil atau sulit dijangkau.
Agus juga menjelaskan bahwa meskipun telerobotik menggunakan teknologi canggih, keahlian dasar dalam operasi minimal invasif tetap menjadi persyaratan utama bagi dokter yang terlibat.
"Dokter bedah yang terlibat dalam telerobotik harus memiliki keahlian dalam operasi minimal invasif, seperti laparaskopi. Namun, kemampuan dalam mengoperasikan teknologi robotik juga menjadi penting karena proses ini melibatkan pergerakan yang sangat presisi," kata Agus menambahkan.
Selain itu, operasi telerobotik diharapkan dapat membawa manfaat dalam hal transfer pengetahuan, memungkinkan dokter-dokter di daerah yang lebih terpencil untuk belajar melakukan operasi robotik tanpa harus berada di lokasi yang sama dengan tim medis ahli.
"Harapan kami, melalui telerobotik, dokter di daerah yang jauh dari pusat medis besar, seperti di pulau-pulau terluar, bisa belajar dan melakukan prosedur bedah robotik dengan bantuan jarak jauh. Ini membuka peluang baru untuk meningkatkan pelayanan medis di seluruh Indonesia," kata Agus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Operasi telerobotik jadi terobosan medis di tanah air
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Salah satu dokter bedah yang bertanggung jawab atas operasi itu adalah Spesialis Urologi dan Konsultan Onkologi Prof. Dr. Agus Rizal Hamid, SpU(K), Ph.D, yang menjelaskan bahwa operasi telerobotik adalah sebuah prosedur minimal invasif yang berbasis pada teknologi robotik. Operasi telerobotik memungkinkan tindakan bedah dilakukan dari jarak jauh, menggunakan sistem telekomunikasi dan kendali robotik yang terhubung.
"Telerobotik adalah penggabungan dari teknologi robotik dan telekomunikasi. Dalam operasi ini, tim medis tidak berada di dekat pasien, melainkan mengendalikan alat bedah robotik dari konsol yang ada di lokasi terpisah. Tim yang berada di Bali menggerakkan robot yang beroperasi di Jakarta," kata Agus, yang juga Staf Departemen Urologi FKUI-RSCM, saat mengunjungi Antara Heritage Center (AHC) di Pasar Baru, Jakarta, Senin.
Operasi tersebut dilaksanakan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dengan tim dokter yang mengoperasikan sistem robotik tersebut berada di RSUP Ngoerah, Bali.
Operasi telerobotik tersebut memungkinkan prosedur bedah dilakukan dengan tingkat presisi yang tinggi meskipun dilakukan dari jarak jauh, bahkan antar pulau. Hal tersebut tentunya memberikan manfaat besar, terutama untuk daerah-daerah terpencil atau sulit dijangkau.
Agus juga menjelaskan bahwa meskipun telerobotik menggunakan teknologi canggih, keahlian dasar dalam operasi minimal invasif tetap menjadi persyaratan utama bagi dokter yang terlibat.
"Dokter bedah yang terlibat dalam telerobotik harus memiliki keahlian dalam operasi minimal invasif, seperti laparaskopi. Namun, kemampuan dalam mengoperasikan teknologi robotik juga menjadi penting karena proses ini melibatkan pergerakan yang sangat presisi," kata Agus menambahkan.
Selain itu, operasi telerobotik diharapkan dapat membawa manfaat dalam hal transfer pengetahuan, memungkinkan dokter-dokter di daerah yang lebih terpencil untuk belajar melakukan operasi robotik tanpa harus berada di lokasi yang sama dengan tim medis ahli.
"Harapan kami, melalui telerobotik, dokter di daerah yang jauh dari pusat medis besar, seperti di pulau-pulau terluar, bisa belajar dan melakukan prosedur bedah robotik dengan bantuan jarak jauh. Ini membuka peluang baru untuk meningkatkan pelayanan medis di seluruh Indonesia," kata Agus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Operasi telerobotik jadi terobosan medis di tanah air
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024