Yuli (36) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan penuh semangat membagikan kisahnya selama ini menggunakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Walau percakapan dilakukan melalui telepon, namun terasa jelas bagaimana ia bersemangat menceritakan pengalamannya selama ini. Yuli memiliki keluarga kecil yang harmonis, ia dan suami telah dikaruniai tiga orang anak, dimana dua diantaranya sudah sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) dan anak terakhirnya saat ini berusia tiga tahun.

“Suami saya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagian keamanan Universitas Indonesia (UI), selama ini saya dan anak-anak terdaftar di Program JKN sebagai Pekerja Penerima Upah (PPU). Kami bersyukur karena jaminan kesehatan kami selama ini terjamin dari kantor suami," kata Yuli di Depok, Minggu.

Dari awal melahirkan anak pertama sampai dengan anak ketiga semuanya, kami menggunakan kartu JKN dan alhamdulillah semuanya terjamin 100 persen. Kami sangat merasakan kemudahan dengan adanya Program JKN ini, bahkan tidak hanya saya yang merasakan. Seluruh anggota keluarga saya juga sudah merasakan manfaat dari program ini.

Baca juga: Nursiah: Semoga status UHC Kota Depok bisa terus dipertahankan

Yuli berbagi pengalamannya yang tidak hanya satu kali, tapi lebih dari itu. Bahkan baru-baru ini yang ia alami adalah pengobatan dan perawatan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang dialaminya sendiri. Ia terpaksa dirawat inap selama tiga hari di Rumah Sakit Grha Permata Ibu (RS GPI) karena menderita ISK.

Namun, Yuli mengaku sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak RS GPI, secara keseluruhan baik dari tim administrasi sampai dengan tim medisnya.

“Awalnya saya memilih untuk berobat ke RS GPI, karena pertama lokasinya dekat dengan kediaman kami. Kebetulan saya tinggal di Beji Timur, Kota Depok dan klinik yang kami pilih sekeluarga adalah KPRJ Siti Aksar sehingga apabila membutuhkan rujukan maka dirujuk ke RS GPI ini. Bisa dibilang kami sekeluarga adalah pasien lama di fasilitas kesehatan ini. Melahirkan anak pertama sampai ketiga pun saya di RS GPI dan semuanya pelayanannya selalu baik serta memuaskan,” ungkap Yuli.

Baca juga: Sri: Wirausaha juga butuh jaminan kesehatan nasional

Baru-baru ini, Yuli melakukan kontrol pertama setelah rawat inap akibat ISK yang ia alami. Untuk melakukan kontrol tersebut, Yuli memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN khususnya fitur Antrean Online

Ia mengaku mengenal aplikasi Mobile JKN melalui sang suami, mereka telah menggunakan aplikasi ini sejak awal aplikasi ini hadir. Walau menurutnya yang lebih paham penggunaannya adalah sang suami, tapi ia sendiri merasakan manfaat dari aplikasi Mobile JKN.

“Aplikasi Mobile JKN ini sangat memudahkan dan bermanfaat sekali untuk peserta. Fitur yang sering kami gunakan tentunya adalah antrean online apalagi saya sendiri memiliki kista yang perlu perawatan berkala dan tidak jarang saya harus bolak balik kontrol kista ke RS dan saya dibantu suami selalu akses antrean menggunakan aplikasi Mobile JKN," katanya.

"Jadi kita merasa tidak membuang-buang waktu menunggu lama di rumah sakit, dengan fitur ini kita jadi lebih efisien dalam waktu tunggu. Semakin kesini semakin banyak sekali inovasi dari BPJS Kesehatan yang jika kami manfaatkan maka akan sangat membantu,” kata Yuli.

Baca juga: Meski turun kelas, Eva pastikan kepesertaan JKN tetap aktif

Saat ditanya terkait saran dan masukan untuk BPJS Kesehatan, Yuli mengaku tidak ada masukan yang perlu ia sampaikan karena sampai saat ini Yuli memastikan dirinya dan keluarga tidak pernah sekalipun merasakan kesulitan dalam menggunakan Program JKN, ia selalu merasa dimudahkan dan tidak pernah dipersulit.

Tidak ada satupun hal yang ia rasa perlu dikeluhkan terkait Program JKN, karena pelayanan yang ia rasakan selama ini selalu memuaskan, akhir kata ia hanya menyampaikan pesan agar Program JKN harus selalu ada dan semakin banyak lagi masyarakat yang merasakan manfaatnya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024