Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada dan melakukan upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) walaupun kasusnya mengalami penurunan.

"Kasus DBD di Kota Depok mengalami penurunan sejak Juni hingga September 2024," kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Depok Umi Zakiati di Depok, Sabtu.

Ia menjelaskan pada bulan Mei lalu terdapat 802 kasus dan merupakan yang tertinggi selama tahun 2024. Selanjutnya Juni menurun sebanyak 641 kasus, Juli 536 kasus, Agustus 410 kasus, dan kembali turun pada September dengan 196 kasus.

 

Sejumlah upaya dapat dilakukan masyarakat dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M yaitu menguras tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti bak mandi, ember air serta menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, atau toren air.

Lalu memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Kemudian yang dimaksud dengan plus adalah segala bentuk pencegahan lainnya.

"Prinsipnya, masyarakat memberantas nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor virus dengue," katanya.

 

Selain itu, ungkap Umi, puskesmas setempat juga harus meningkatkan kewaspadaan untuk pencegahan DBD, salah satunya dengan melakukan PSN dan memantau perkembangan jentik nyamuk. "Serta upaya promotif, terlebih saat memasuki musim hujan," ungkapnya.

Ia berharap kasus DBD dapat terus mengalami penurunan, tentunya dengan upaya yang dilakukan bersama dalam mencegah penyakit DBD.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024