Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus berupaya menjaga stabilitas pangan sebagaimana seruan badan otoritas pangan dunia 'Food and Agriculture Organization' (FAO) menyangkut arti penting hak atas pola makan beragam serta kaya nutrisi.
 
"Seruan itu selaras dengan upaya Pemkab Bekasi dalam menjaga stabilitas pangan," kata Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi di Cikarang, Kamis.
 
Ia menyatakan, pemerintah daerah melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan, termasuk mengeluarkan kebijakan belanja biaya tak terduga saat menghadapi kondisi darurat kekeringan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pemkab Bekasi optimalkan sektor pertanian jaga stabilitas ekonomi
 
"Para petani kini sudah bisa kembali menanam. Meskipun padi tetap menjadi prioritas utama, kami juga memberikan edukasi penanaman buah-buahan seperti timun suri, wortel, tomat dan sayur mayur seperti bawang. Namun ini juga memerlukan pendampingan," katanya.
 
Pelaksana harian Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Abdillah Majid menegaskan bahwa pihaknya akan terus memastikan ketahanan pangan yang layak dan memenuhi gizi baik dari hasil pangan.
 
"Kami memastikan pemenuhan gizi anak-anak melalui makanan sehat dan seimbang. Ke depan, kami juga akan bekerja sama dengan Dinas Pertanian untuk memberikan edukasi penanaman buah dan sayuran dengan memanfaatkan lahan yang ada," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi bentuk lumbung pangan tingkat desa cegah kekurangan pangan
 
Kepala Bidang Pengendalian Barang Kebutuhan Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Helmi Yenti mengatakan kerja sama unsur terkait diperlukan untuk mengendalikan stabilitas, stok dan harga pangan.
 
"Dinas Ketahanan Pangan fokus pada kualitas gizi pangan, sementara Dinas Pertanian berurusan dengan produksi pangan. Kami mengendalikan distribusi barang pokok di pasar, dari distributor hingga pengecer. Saat ini, stok pangan aman dan harga masih terkendali," kata dia.
 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024