Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) menggelar Talkshow Dies Natalis Akbar ke-100, Rabu (23/10) di Gedung Baru Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat.
Talkshow ini menjadi bagian dari perayaan seratus tahun berdirinya FHUI, yang menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan sistem hukum Indonesia.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Dr. Parulian Paidi Aritonang, Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Muhammad Alif Lathif, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FHUI, dan Adithya Prakasa, perwakilan dari Ikatan Alumni FHUI (ILUNI FHUI).
Dr. Parulian Paidi Aritonang, Dekan FHUI, sebagai pembicara utama dalam talkshow ini, menjelaskan bahwa FHUI selama seratus tahun telah berperan penting dalam membangun sistem hukum Indonesia yang berkeadilan dan berintegritas.
Baca juga: FHUI peringkat pertama PTN Partner Kantor Hukum Terkemuka
Menurutnya, sebagai lembaga pendidikan hukum tertua di Indonesia, FHUI memiliki tanggung jawab besar dalam mencetak pemimpin-pemimpin hukum yang mampu membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara.
Selama seratus tahun ini, FHUI telah membangun reputasi sebagai pusat pendidikan hukum yang unggul. Kami terus berupaya membentuk generasi pemimpin hukum yang berintegritas, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara.
"Dies Natalis ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga refleksi atas kontribusi besar kami selama ini dan komitmen kami untuk terus berkontribusi di masa depan," ungkap Dr. Parulian.
Parulian juga menekankan bahwa minat masyarakat untuk berkuliah di FHUI terus meningkat dari tahun ke tahun. FHUI kini tidak hanya menjadi pilihan utama di Indonesia, tetapi juga menarik perhatian calon mahasiswa dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara.
"Minat untuk belajar di FHUI sangat tinggi, karena kami terus meningkatkan standar pendidikan hukum yang berkelas dunia. Ini membuktikan bahwa FHUI memiliki daya tarik yang luar biasa, baik di tingkat nasional maupun internasional," tambahnya.
Baca juga: FHUI beri edukasi tentang hukum terhadap santri di Ponpes Bangka Belitung
Sebagai representasi mahasiswa, Muhammad Alif Lathif, Ketua BEM FHUI, berbicara tentang peran FHUI dari sudut pandang mahasiswa.
Baginya, FHUI bukan hanya sekadar lembaga pendidikan hukum, tetapi juga sebuah wadah di mana mahasiswa dapat mengembangkan diri menjadi pribadi yang berintegritas dan memiliki komitmen terhadap keadilan.
"Dalam 100 tahun ini, FHUI telah menjadi pelopor dalam membentuk tatanan hukum Indonesia. Bagi kami, mahasiswa, FHUI adalah tempat di mana kami belajar tidak hanya teori hukum, tetapi juga belajar menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan. Kebersamaan di FHUI selalu terjaga melalui berbagai kegiatan yang memperkuat ikatan di antara kami," ujar Alif.
Alif juga menekankan pentingnya FHUI dalam membentuk karakter pemimpin masa depan. Menurutnya, kehidupan kampus di FHUI tidak hanya berisi studi yang serius, tetapi juga diperkaya dengan kegiatan-kegiatan non-akademis yang memperkuat kebersamaan mahasiswa.
Sebagai perwakilan alumni, Adithya Prakasa mengutarakan pandangannya tentang makna seratus tahun FHUI bagi alumni. Ia menggarisbawahi bahwa banyak alumni FHUI yang kini memegang posisi penting di pemerintahan, termasuk di Kabinet Merah Putih saat ini.
"Seratus tahun FHUI adalah simbol dari dedikasi kami sebagai alumni untuk terus berkontribusi pada bangsa. Para alumni FHUI memiliki semangat giving back yang sangat tinggi, karena FHUI telah membekali kami dengan pendidikan yang tidak hanya kuat secara akademis, tetapi juga dalam membentuk karakter yang peduli pada keadilan dan kemajuan bangsa," ungkapnya.
Baca juga: Parulian Paidi Aritonang terpilih menjadi Dekan FHUI
Adithya juga menyinggung tentang pemilihan ketua baru ILUNI FHUI yang akan berlangsung bersamaan dengan perayaan Pesta Raya Justisia.
Ia mengajak seluruh alumni untuk berpartisipasi dalam pemilihan tersebut dan tetap menjalin ikatan yang kuat dengan almamater.
Talkshow Dies Natalis Akbar ke-100 FHUI ini menyoroti kontribusi besar FHUI dalam membentuk tatanan hukum Indonesia serta pentingnya kolaborasi antara fakultas, mahasiswa, dan alumni dalam menciptakan harmoni hukum di tengah tantangan global.
Acara ini juga menjadi ajang refleksi atas pencapaian luar biasa FHUI selama satu abad, sekaligus momen untuk mempersiapkan langkah-langkah ke depan dalam memperkuat pendidikan hukum.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Talkshow ini menjadi bagian dari perayaan seratus tahun berdirinya FHUI, yang menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan sistem hukum Indonesia.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Dr. Parulian Paidi Aritonang, Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Muhammad Alif Lathif, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FHUI, dan Adithya Prakasa, perwakilan dari Ikatan Alumni FHUI (ILUNI FHUI).
Dr. Parulian Paidi Aritonang, Dekan FHUI, sebagai pembicara utama dalam talkshow ini, menjelaskan bahwa FHUI selama seratus tahun telah berperan penting dalam membangun sistem hukum Indonesia yang berkeadilan dan berintegritas.
Baca juga: FHUI peringkat pertama PTN Partner Kantor Hukum Terkemuka
Menurutnya, sebagai lembaga pendidikan hukum tertua di Indonesia, FHUI memiliki tanggung jawab besar dalam mencetak pemimpin-pemimpin hukum yang mampu membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara.
Selama seratus tahun ini, FHUI telah membangun reputasi sebagai pusat pendidikan hukum yang unggul. Kami terus berupaya membentuk generasi pemimpin hukum yang berintegritas, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara.
"Dies Natalis ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga refleksi atas kontribusi besar kami selama ini dan komitmen kami untuk terus berkontribusi di masa depan," ungkap Dr. Parulian.
Parulian juga menekankan bahwa minat masyarakat untuk berkuliah di FHUI terus meningkat dari tahun ke tahun. FHUI kini tidak hanya menjadi pilihan utama di Indonesia, tetapi juga menarik perhatian calon mahasiswa dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara.
"Minat untuk belajar di FHUI sangat tinggi, karena kami terus meningkatkan standar pendidikan hukum yang berkelas dunia. Ini membuktikan bahwa FHUI memiliki daya tarik yang luar biasa, baik di tingkat nasional maupun internasional," tambahnya.
Baca juga: FHUI beri edukasi tentang hukum terhadap santri di Ponpes Bangka Belitung
Sebagai representasi mahasiswa, Muhammad Alif Lathif, Ketua BEM FHUI, berbicara tentang peran FHUI dari sudut pandang mahasiswa.
Baginya, FHUI bukan hanya sekadar lembaga pendidikan hukum, tetapi juga sebuah wadah di mana mahasiswa dapat mengembangkan diri menjadi pribadi yang berintegritas dan memiliki komitmen terhadap keadilan.
"Dalam 100 tahun ini, FHUI telah menjadi pelopor dalam membentuk tatanan hukum Indonesia. Bagi kami, mahasiswa, FHUI adalah tempat di mana kami belajar tidak hanya teori hukum, tetapi juga belajar menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan. Kebersamaan di FHUI selalu terjaga melalui berbagai kegiatan yang memperkuat ikatan di antara kami," ujar Alif.
Alif juga menekankan pentingnya FHUI dalam membentuk karakter pemimpin masa depan. Menurutnya, kehidupan kampus di FHUI tidak hanya berisi studi yang serius, tetapi juga diperkaya dengan kegiatan-kegiatan non-akademis yang memperkuat kebersamaan mahasiswa.
Sebagai perwakilan alumni, Adithya Prakasa mengutarakan pandangannya tentang makna seratus tahun FHUI bagi alumni. Ia menggarisbawahi bahwa banyak alumni FHUI yang kini memegang posisi penting di pemerintahan, termasuk di Kabinet Merah Putih saat ini.
"Seratus tahun FHUI adalah simbol dari dedikasi kami sebagai alumni untuk terus berkontribusi pada bangsa. Para alumni FHUI memiliki semangat giving back yang sangat tinggi, karena FHUI telah membekali kami dengan pendidikan yang tidak hanya kuat secara akademis, tetapi juga dalam membentuk karakter yang peduli pada keadilan dan kemajuan bangsa," ungkapnya.
Baca juga: Parulian Paidi Aritonang terpilih menjadi Dekan FHUI
Adithya juga menyinggung tentang pemilihan ketua baru ILUNI FHUI yang akan berlangsung bersamaan dengan perayaan Pesta Raya Justisia.
Ia mengajak seluruh alumni untuk berpartisipasi dalam pemilihan tersebut dan tetap menjalin ikatan yang kuat dengan almamater.
Talkshow Dies Natalis Akbar ke-100 FHUI ini menyoroti kontribusi besar FHUI dalam membentuk tatanan hukum Indonesia serta pentingnya kolaborasi antara fakultas, mahasiswa, dan alumni dalam menciptakan harmoni hukum di tengah tantangan global.
Acara ini juga menjadi ajang refleksi atas pencapaian luar biasa FHUI selama satu abad, sekaligus momen untuk mempersiapkan langkah-langkah ke depan dalam memperkuat pendidikan hukum.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024