Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menggandeng sejumlah mitra untuk menggencarkan aksi penanaman pohon produktif di sejumlah lokasi di kabupaten itu guna mengantisipasi perubahan iklim (climate change), menjaga keanekaragaman hayati dan mencegah polusi.
"Gerakan penanaman pohon ini sebagai bentuk upaya bersama merawat bumi dan menindaklanjuti isu lingkungan hidup khususnya perubahan iklim," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi, Minggu.
Menurut Ade, dipilihnya bibit pohon berbatang keras dan produktif ini selain berfungsi untuk penghijauan atau reboisasi, juga hasilnya seperti buah dan lainnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Forkopimda Sukabumi serentak tanam ribuan pohon cegah pemanasan global
Baca juga: Forkopimda Kabupaten dan Kota Sukabumi bersama Polri gelar aksi tanam pohon serentak
Sehingga, penanaman pohon secara massal ini tidak hanya sebatas untuk mengantisipasi perubahan iklim dan menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga sebagai program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan hasil alam secara berkelanjutan.
Dengan demikian, melalui gerakan penanaman pohon produktif akan mendapatkan banyak manfaat dan keuntungan seperti lingkungan hidup tetap terjaga dan hasilnya bisa meningkatkan perekonomian warga.
"Kegiatan ini juga mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang berkelanjutan, sehingga melalui aksi peduli lingkungan memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat," tambahnya.
Baca juga: Kostrad dan PKT tanam 63.672 pohon untuk kesejahteraan rakyat
Di sisi lain, Ade mengapresiasi langkah Forum Urang Sukabumi yang melakukan aksi penanaman 6 ribu bibit pohon produktif di objek wisata Buni Ayu Cave, Kecamatan Nyalindung Sukabumi pada Sabtu (19/10).
Tentunya kegiatan tersebut bisa dicontoh oleh lembaga, instansi, badan usaha maupun komunitas lainnya untuk melaksanakan aksi serupa di berbagai lokasi khususnya di lahan-lahan rawan bencana tanah longsor dan yang minim keberadaan pohon.
Aksi seperti ini juga bisa dilakukan oleh setiap individu dengan cara menanam pohon di pelataran rumah. Jika setiap rumah memiliki satu pohon (berbatang keras) maka lingkungan tetap terjaga. Ia pun mengimbau agar tanaman yang ditanam itu harus dirawat agar cepat tumbuh dan mencegah dari kematian.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Gerakan penanaman pohon ini sebagai bentuk upaya bersama merawat bumi dan menindaklanjuti isu lingkungan hidup khususnya perubahan iklim," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi, Minggu.
Menurut Ade, dipilihnya bibit pohon berbatang keras dan produktif ini selain berfungsi untuk penghijauan atau reboisasi, juga hasilnya seperti buah dan lainnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Forkopimda Sukabumi serentak tanam ribuan pohon cegah pemanasan global
Baca juga: Forkopimda Kabupaten dan Kota Sukabumi bersama Polri gelar aksi tanam pohon serentak
Sehingga, penanaman pohon secara massal ini tidak hanya sebatas untuk mengantisipasi perubahan iklim dan menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga sebagai program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan hasil alam secara berkelanjutan.
Dengan demikian, melalui gerakan penanaman pohon produktif akan mendapatkan banyak manfaat dan keuntungan seperti lingkungan hidup tetap terjaga dan hasilnya bisa meningkatkan perekonomian warga.
"Kegiatan ini juga mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang berkelanjutan, sehingga melalui aksi peduli lingkungan memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat," tambahnya.
Baca juga: Kostrad dan PKT tanam 63.672 pohon untuk kesejahteraan rakyat
Di sisi lain, Ade mengapresiasi langkah Forum Urang Sukabumi yang melakukan aksi penanaman 6 ribu bibit pohon produktif di objek wisata Buni Ayu Cave, Kecamatan Nyalindung Sukabumi pada Sabtu (19/10).
Tentunya kegiatan tersebut bisa dicontoh oleh lembaga, instansi, badan usaha maupun komunitas lainnya untuk melaksanakan aksi serupa di berbagai lokasi khususnya di lahan-lahan rawan bencana tanah longsor dan yang minim keberadaan pohon.
Aksi seperti ini juga bisa dilakukan oleh setiap individu dengan cara menanam pohon di pelataran rumah. Jika setiap rumah memiliki satu pohon (berbatang keras) maka lingkungan tetap terjaga. Ia pun mengimbau agar tanaman yang ditanam itu harus dirawat agar cepat tumbuh dan mencegah dari kematian.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024