Ombak besar menghantam bangunan bekas dermaga PT Sumber Baja Prima (SBP) di Desa Buniasih, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengakibatkan tiga nelayan hilang tenggelam dan puluhan lainnya terjebak pada Rabu.
"Puluhan nelayan ini tidak bisa kembali ke darat karena jembatan dermaga PT SBP yang berada di Kecamatan Tegalbuleud itu terputus karena diterjang ombak besar," kata Kasat Polairud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum kejadian ada 74 nelayan yang tengah memancing ikan di bangunan bekas dermaga PT SBP itu. Tempat ini dijadikan spot atau titik memancing karena ikan tengah melimpah.
Saat sedang asyik memancing, tiba-tiba datang ombak besar yang langsung menghantam bangunan bekas dermaga yang kondisinya sudah rapuh. Akibatnya, empat nelayan tercebur ke laut. Satu orang berhasil menyelamatkan diri, namun tiga lainnya terbawa arus gelombang dan akhirnya hilang tenggelam.
Sementara itu, 71 nelayan lainnya tidak bisa kembali ke darat karena jembatan dermaga terputus akibat terjangan ombak besar. Mereka terjebak di bangunan bekas dermaga yang telah usang itu.
Menurut Tenda, berdasarkan laporan dari Posar Ujunggenteng, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, di saat ada puluhan nelayan memanfaatkan bangunan bekas dermaga itu untuk menangkap ikan.
Untuk mengevakuasi nelayan yang terjebak di dermaga, tim SAR gabungan kesulitan menuju lokasi karena terkendala cuaca, ditambah ketinggian ombak yang mencapai sekitar 2 sampai 3,5 meter dan kecepatan angin 35 knot/jam.
Evakuasi pun membutuhkan waktu yang lama karena dengan kondisi cuaca yang ekstrem dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Evakuasi baru bisa dilaksanakan setelah ketinggian ombak berkurang dan itu pun harus cepat karena ombak besar bisa kembali datang.
Pada proses evakuasi ini sejumlah kapal dan perahu milik Basarnas, TNI Angkatan Laut, Polairud Polres Sukabumi dan nelayan dikerahkan dan seluruh nelayan yang terjebak berhasil dievakuasi pada Rabu siang.
"Saat ini kami fokus pencarian terhadap tiga nelayan yang hilang tenggelam," tambahnya.
Tenda mengatakan, sebenarnya bangunan dermaga itu kondisinya sudah rusak dan jalan menuju bangunan itu sudah terputus. Namun karena lokasi tersebut merupakan titik berkumpulnya ikan, oleh masyarakat dan nelayan sekitar dibuatkan jembatan dari bahan seadanya seperti bambu dan kayu.
Saat musim ikan banyak, nelayan bahkan bermalam atau menginap di lokasi itu untuk memancing ikan. Maka dari itu, untuk mengantisipasi kembali terjadinya musibah serupa pihaknya mengimbau kepada nelayan untuk tidak beraktivitas di bangunan bekas dermaga itu, apalagi saat ini ombak dan gelombang tengah tinggi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tiga nelayan hilang dan puluhan terjebak akibat ombak terjang dermaga
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Puluhan nelayan ini tidak bisa kembali ke darat karena jembatan dermaga PT SBP yang berada di Kecamatan Tegalbuleud itu terputus karena diterjang ombak besar," kata Kasat Polairud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum kejadian ada 74 nelayan yang tengah memancing ikan di bangunan bekas dermaga PT SBP itu. Tempat ini dijadikan spot atau titik memancing karena ikan tengah melimpah.
Saat sedang asyik memancing, tiba-tiba datang ombak besar yang langsung menghantam bangunan bekas dermaga yang kondisinya sudah rapuh. Akibatnya, empat nelayan tercebur ke laut. Satu orang berhasil menyelamatkan diri, namun tiga lainnya terbawa arus gelombang dan akhirnya hilang tenggelam.
Sementara itu, 71 nelayan lainnya tidak bisa kembali ke darat karena jembatan dermaga terputus akibat terjangan ombak besar. Mereka terjebak di bangunan bekas dermaga yang telah usang itu.
Menurut Tenda, berdasarkan laporan dari Posar Ujunggenteng, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, di saat ada puluhan nelayan memanfaatkan bangunan bekas dermaga itu untuk menangkap ikan.
Untuk mengevakuasi nelayan yang terjebak di dermaga, tim SAR gabungan kesulitan menuju lokasi karena terkendala cuaca, ditambah ketinggian ombak yang mencapai sekitar 2 sampai 3,5 meter dan kecepatan angin 35 knot/jam.
Evakuasi pun membutuhkan waktu yang lama karena dengan kondisi cuaca yang ekstrem dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Evakuasi baru bisa dilaksanakan setelah ketinggian ombak berkurang dan itu pun harus cepat karena ombak besar bisa kembali datang.
Pada proses evakuasi ini sejumlah kapal dan perahu milik Basarnas, TNI Angkatan Laut, Polairud Polres Sukabumi dan nelayan dikerahkan dan seluruh nelayan yang terjebak berhasil dievakuasi pada Rabu siang.
"Saat ini kami fokus pencarian terhadap tiga nelayan yang hilang tenggelam," tambahnya.
Tenda mengatakan, sebenarnya bangunan dermaga itu kondisinya sudah rusak dan jalan menuju bangunan itu sudah terputus. Namun karena lokasi tersebut merupakan titik berkumpulnya ikan, oleh masyarakat dan nelayan sekitar dibuatkan jembatan dari bahan seadanya seperti bambu dan kayu.
Saat musim ikan banyak, nelayan bahkan bermalam atau menginap di lokasi itu untuk memancing ikan. Maka dari itu, untuk mengantisipasi kembali terjadinya musibah serupa pihaknya mengimbau kepada nelayan untuk tidak beraktivitas di bangunan bekas dermaga itu, apalagi saat ini ombak dan gelombang tengah tinggi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tiga nelayan hilang dan puluhan terjebak akibat ombak terjang dermaga
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024