Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi memberikan materi kuliah wawasan kebangsaan dalam perspektif ilmu hadits bagi 40 peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia setempat.
 
Ia menekankan arti penting penerapan sikap moderat mengingat masyarakat Kabupaten Bekasi sangat religius dan majemuk karena juga banyak diisi oleh pendatang.
 
"Penerapan sikap moderat akan menjaga keseimbangan dan kondusivitas antarumat beragama di Kabupaten Bekasi," katanya di Cikarang, Kamis.
 
Menurut dia moderasi sebagai jalan tengah yang bijaksana dalam menghadapi berbagai perbedaan dan tantangan. Sikap moderat membantu individu serta kelompok untuk menghindari polarisasi juga konflik yang tidak perlu.

Baca juga: Pemkab Bekasi perbaiki tanggul kritis di Saluran Sekunder Bulakmangga
Baca juga: Bupati Bekasi kawal atlet PON dukung Jabar hattrick juara
 
"Moderasi mengajak kita untuk mencari titik temu dan solusi bersama, bukan mempertajam perbedaan," katanya.
 
Dirinya juga menyatakan moderasi sebagai sebuah fondasi bagi tercapai kerukunan hidup bersama dalam keberagaman. Selain itu, moderasi hadir sebagai respons terhadap muncul paham-paham ekstrem yang mengancam kerukunan dan kedamaian.
 
"Sikap moderat menjadi benteng pertahanan yang kuat melawan radikalisme dan intoleransi dan mendorong kita untuk berfikir kritis, rasional serta terbuka terhadap pandangan yang berbeda," ucapnya.
 
Baca juga: Penjabat Bupati Bekasi serahkan nota Raperda Perubahan APBD 2024
 
Pemkab Bekasi selalu berupaya membangun sikap moderasi di antara masyarakat dengan melakukan penguatan pendidikan, peran tokoh agama, peran pemerintah daerah, pembinaan masyarakat dan mencegah radikalisme.

Pemkab Bekasi juga selalu membangun hubungan baik dengan tokoh agama melalui dialog, silaturahmi ulama-umara, dan dukungan pada program PKU MUI Kabupaten Bekasi.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024