Bogor (Antara Megapolitan) - Peranan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya berasal dari kontribusi lulusannya yang bermutu, tapi juga dari hasil penelitiannya yang relevan terhadap pengembangan keilmuan dan kebutuhan pembangunan bangsa.

Hal ini dibuktikan dengan makin meningkatnya jumlah jurnal terakreditasi sejak tahun 2011 hingga 2016. Tercatat pada tahun 2011 terdapat 15 jumlah penerima dana pengelolaan jurnal ilmiah dan 6 jurnal terakreditasi; tahun 2012 terdapat 19 penerima dana pengelolaan jurnal ilmiah dan sebanyak 7 jurnal yang terakreditasi; tahun 2013 sebanyak 16 jurnal penerima dana pengelolaan jurnal ilmiah dan 7 jurnal yang terakreditasi; tahun 2014 sebanyak 16 jurnal penerima dana pengelolaan jurnal ilmiah dan 8 jurnal yang terakreditasi; tahun 2015 sebanyak 20 jurnal penerima dana pengelolaan jurnal ilmiah dan 17 jurnal yang terakreditasi; tahun 2016 terdapat sebanyak 16 jurnal penerima dana pengelolaan jurnal ilmiah dan 21 jurnal yang terakreditasi.

Jurnal-jurnal tersebut di antaranya Jurnal Media Peternakan, HAYATI Journal of Biosciences, Jurnal Manajemen Hutan Tropika, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Jurnal Agronomi Indonesia, Jurnal Entomologi Indonesia, Jurnal Teknologi Industri Pertanian, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Jurnal Fitopatologi Indonesia, Jurnal Gizi dan Pangan, Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, Jurnal Manajemen dan Agribisnis, MARINE FISHERIES: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut, Jurnal Keteknikan Pertanian, Jurnal Hortikultura Indonesia, Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Acta Veterinaria Indonesiana, Jurnal Akuakultur Indonesia, Jurnal Penyuluhan, serta Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.

Hingga tahun 2017, IPB telah membuktikan kontribusinya dalam pengembangan ilmu dan pembangunan bangsa dengan masuknya dua jurnal terbitan IPB terindeks Scopus, yakni Jurnal Media Peternakan dan Hayati Journal Biosciences (HJB).

Menurut Ketua Dewan Redaksi Jurnal Media Peternakan, Prof. Dr. Komang G Wiryawan, masuknya jurnal ilmiah IPB terindeks jurnal internasional seperti scopus, selain dapat meningkatkan visibility keterbacaan oleh peneliti dari berbagai negara, juga meningkatkan jumlah sitasi dan h-indeks.

Selain itu, jumlah sitasi oleh peneliti yang mempublikasikan artikelnya pada jurnal yang terindeks scopus juga meningkat.

“Yang paling penting adalah jumlah naskah yang masuk ke Jurnal Media Peternakan meningkat sangat tajam sehingga penolakan naskah cukup tinggi yaitu 40 persen. Hal ini memungkinkan Media Peternakan melakukan seleksi naskah yang berbobot dan memiliki nilai kebaruan yang tinggi,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa perlu kerja keras semua stakeholders untuk meningkatkan jumlah jurnal nasional terindeks di Scopus dan Web of Science untuk meningkatkan jumlah publikasi internasional sehingga tidak kalah dari Singapura, Malaysia dan Thailand.

Sementara itu, Ketua Dewan Redaksi Hayati Journal Biosciences (HJB), Dr. Berry Juliandi mengatakan HJB sejak tahun 1994 telah mempublikasikan artikel-artikel ilmiah di bidang biosains mulai dari level molekuler hingga ekosistem dan untuk semua jenis makhluk hidup.

Dikatakannya, sejak tahun 2005, HJB memulai proses internasionalisasi jurnal dengan mengganti bahasa dari Indonesia ke bahasa Inggris. Sebelum akhirnya terindeks SCOPUS, HJB telah terlebih dahulu terindeks atau terdaftar di berbagai lembaga seperti DOAJ, ProQuest, Agricola, EBSCO dan CABI. HJB juga telah dihosting Elsevier sejak tahun 2015 dan tersedia secara gratis di Science Direct (Elsevier).

Menurutnya, HJB akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. HJB mempublikasikan berbagai penemuan peneliti Indonesia dan internasional di bidang Biosains Tropika yang sangat erat kaitannya ke masyarakat, seperti studi makanan dan buah-buahan (tempe, kelapa, pisang, dan lain-lain); studi keragaman hewan endemik Indonesia (orangutan, komodo, dan lain-lain); studi manusia (variasi wajah, kecerdasan, dan lain-lain); studi kelautan dan perikanan (karang laut, udang, ikan, dan lain-lain); dan studi-studi lainnya yang dapat membantu masyarakat meningkatkan taraf hidupnya dan pemerintah dalam mengambil kebijakan.

IPB melalui Direktorat Riset dan Inovasi (DRI) terus mendorong para tenaga pendidik atau peneliti di lingkungan IPB untuk menghasilkan publikasi ilmiah sesuai dengan disiplin ilmu dan mata kuliah yang diampu melalui program bantuan publikasi internasional.

Program ini berupa insentif atau reward yang diberikan kepada tenaga pendidik atau peneliti IPB yang publikasinya telah terbit di jurnal internasional yang memiliki Impact Factor serta terindeks di Scopus® dan Institute for Scientific Information (ISI) Thomson selama kurun waktu 2016-2017.(SNY/NM)

Pewarta: Jurnalis IPB

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017