Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai salah satu upaya dalam mencegah Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet.

Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Endang Suryadi, di Karawang, Jumat, mengatakan bahwa saat ini memang belum ditemukan kasus Mpox di Karawang. Namun, hingga kini sudah ada 13 kasus Mpox di Jawa Barat.

"Masyarakat harus tetap tenang sambil tetap waspada terkait dengan perkembangan situasi Mpox di Indonesia," katanya.

Sebagai upaya kewaspadaan terhadap kasus Mpox, Endang mengimbau agar masyarakat menerapkan PHBS.

Baca juga: Dinkes Karawang imbau agar warga biasakan perilaku hidup bersih dan sehat
Baca juga: Dinkes: Kasus TBC di Karawang capai 3.633 kasus hingga April 2024

Masyarakat juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang sebagai proteksi diri terhadap berbagai jenis penyakit.

Kemudian, katanya, kenali gejala khas dari penyakit Mpox, yakni dengan mengunjungi atau melaporkan ke petugas kesehatan di puskesmas dan rumah sakit jika mengalami gejala atau kontak dengan suspek Mpox.

Gambaran klinis pasien Mpox pada wabah 2022 dan 2023 berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan tubuh disertai ruam atau lesi berupa lenting atau gelembung kecil keputihan dengan bagian tengah yang berwarna gelap.

Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan menghimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika mengalami gejala seperti ruam.

"Jika muncul tanda-tanda ruam, segera periksakan ke rumah sakit," kata Endang.

Baca juga: Kasus DBD di Karawang mencapai lebih dari 400 kasus

Monkeypox atau cacar monyet yang ada di Indonesia memiliki dua jenis atau Clade Monkeypox. Pertama, Clade I dari Afrika Tengah (Congo Basin) dengan subclade Ia dan subclade Ib. Subclade Ia mempunyai angka CFR lebih tinggi, dapat tertular melalui mode transmisi dan subclade Ib mempunyai CFR 11 persen, dapat tertular melalui kontak seksual.

Kedua, Clade II dari Afrika Barat dengan subclade IIa dan IIb. Kedua subclade mempunyai CFR 3,6 persen dan dapat tertular melalui kontak seksual.

Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat Indonesia tetap menerapkan hidup bersih dan melakukan pencegahan. Jika terpapar gejala virus monkeypox, segera untuk berkonsultasi tim medis untuk mendapatkan tindakan yang tepat.*

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024