Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mengerahkan enam ratusan orang dari berbagai instansi, komunitas, dan masyarakat umum untuk membersihkan sampah dari aliran Sungai Cipaleubuh agar bersih, nyaman, dan terhindar dari bencana banjir.
"Mudah-mudahan gerakan yang kita lakukan ini bisa menjadikan sungai ini tempat yang baik, dan bisa digunakan untuk bermain, baik bagi anak-anak, orang tua, remaja dan lain sebagainya," kata Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin saat kegiatan aksi bersih sungai di Sungai Cipaleubuh, Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jumat.
Ia menuturkan aksi bersih-bersih yang melibatkan sejumlah elemen masyarakat itu dalam rangka memperingati World Cleanup Day Indonesia (WCDI) tahun 2024 tingkat Kabupaten Garut dengan menyebar peserta untuk membersihkan sampah di sungai.
Baca juga: Ratusan orang gelar aksi bersih-bersih sampah di kawasan objek wisata Pantai Santolo Garut
Barnas menegaskan, kegiatan itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai secara berkelanjutan. Kegiatan bersih-bersih sungai tidak hanya dilakukan saat WCDI, tetapi harus menjadi kebiasaan rutin yang nantinya sungai bebas dari sampah.
"Pada saatnya nanti Kabupaten Garut itu terbebas dari sampah, dan kami harapkan juga mampu mengedukasi agar masyarakat membuang sampah secara benar, tidak asal melempar ke sungai," katanya.
Ia menyampaikan Sungai Cipaleubuh salah satu sungai yang berdekatan dengan perairan laut selatan Garut dan memiliki daya tarik tersendiri, sehingga harus dijaga kebersihannya dari sampah.
Baca juga: Pemprov Jabar anggarkan 0,4 persen APBD 2024 senilai Rp36,79 triliun untuk penanganan sampah
Menurut dia, Sungai Cipalebuh memiliki potensi alam yang bagus untuk menjadi area rekreasi, bahkan bisa dibangun fasilitas publik seperti jalur untuk jalan kaki atau lari, dan area wisata kuliner yang akhirnya nanti menjadi destinasi wisata baru di wilayah itu.
"Makanya dijaga juga tempatnya, harus nyaman, sehingga masyarakat menyukai tempat ini," kata Barnas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut Jujun Juansyah menambahkan, aksi WCDI merupakan amanat dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia untuk diselenggarakan di daerah, seperti yang digelar di Sungai Cipaleubuh yang melibatkan 600 orang lebih.
Ia berharap kegiatan bersih-bersih sungai dari sampah itu tidak hanya dilakukan saat momentum WCDI sebagai aksi sosial yang peduli lingkungan, melainkan harus bisa membentuk budaya menjaga kebersihan lingkungan di daerah itu.
"Bisa dijadikan satu budaya yang ke depannya supaya lingkungan yang bersih itu menjadi satu hak yang mutlak yang harus kita raih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Mudah-mudahan gerakan yang kita lakukan ini bisa menjadikan sungai ini tempat yang baik, dan bisa digunakan untuk bermain, baik bagi anak-anak, orang tua, remaja dan lain sebagainya," kata Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin saat kegiatan aksi bersih sungai di Sungai Cipaleubuh, Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jumat.
Ia menuturkan aksi bersih-bersih yang melibatkan sejumlah elemen masyarakat itu dalam rangka memperingati World Cleanup Day Indonesia (WCDI) tahun 2024 tingkat Kabupaten Garut dengan menyebar peserta untuk membersihkan sampah di sungai.
Baca juga: Ratusan orang gelar aksi bersih-bersih sampah di kawasan objek wisata Pantai Santolo Garut
Barnas menegaskan, kegiatan itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai secara berkelanjutan. Kegiatan bersih-bersih sungai tidak hanya dilakukan saat WCDI, tetapi harus menjadi kebiasaan rutin yang nantinya sungai bebas dari sampah.
"Pada saatnya nanti Kabupaten Garut itu terbebas dari sampah, dan kami harapkan juga mampu mengedukasi agar masyarakat membuang sampah secara benar, tidak asal melempar ke sungai," katanya.
Ia menyampaikan Sungai Cipaleubuh salah satu sungai yang berdekatan dengan perairan laut selatan Garut dan memiliki daya tarik tersendiri, sehingga harus dijaga kebersihannya dari sampah.
Baca juga: Pemprov Jabar anggarkan 0,4 persen APBD 2024 senilai Rp36,79 triliun untuk penanganan sampah
Menurut dia, Sungai Cipalebuh memiliki potensi alam yang bagus untuk menjadi area rekreasi, bahkan bisa dibangun fasilitas publik seperti jalur untuk jalan kaki atau lari, dan area wisata kuliner yang akhirnya nanti menjadi destinasi wisata baru di wilayah itu.
"Makanya dijaga juga tempatnya, harus nyaman, sehingga masyarakat menyukai tempat ini," kata Barnas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut Jujun Juansyah menambahkan, aksi WCDI merupakan amanat dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia untuk diselenggarakan di daerah, seperti yang digelar di Sungai Cipaleubuh yang melibatkan 600 orang lebih.
Ia berharap kegiatan bersih-bersih sungai dari sampah itu tidak hanya dilakukan saat momentum WCDI sebagai aksi sosial yang peduli lingkungan, melainkan harus bisa membentuk budaya menjaga kebersihan lingkungan di daerah itu.
"Bisa dijadikan satu budaya yang ke depannya supaya lingkungan yang bersih itu menjadi satu hak yang mutlak yang harus kita raih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024