Bogor (Antara Megapolitan) - Penyelenggaraan Bursa Florikultura Indonesia 2017 di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, diminati warga yang ramai berkunjung Minggu.
Bursa Florikultura Indonesia berlangsung Sabtu (29/7) dan Minggu (30/7) diselenggarakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama dengan Menteri Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo), dan Pemerintah Kota Bogor.
Terdapat 112 stand diikuti sejumlah pengusaha dan petani bunga, beragam produk hasil pertanian, dan 11 stand khusus kuliner. Peserta bursa berasal dari wilayah Bogor, dan sejumlah daerah di wilayah Jawa Barat, dan Jabodetabek dan Jawa Timur.
"Acara juga dimeriahkan dengan berbagai lomba, seperti merangkai bunga, fashion show, talkshow, pawai, lomba marching band, lomba mobil hias yang semuanya mengusung konsep cinta bunga Nusantara," kata Ketua Panitia Florikultura Indonesia 2017, Syarifah Iis Aisyah.
Syarifah mengatakan, Florikultura Indonesia 2017 merupakan kegiatan yang bertujuan mendorong kebangkitan industri florikultura di Indonesia. Bursa ini menjadi ajang mempertemukan para petani, dengan pengusaha dan masyarakat sebagai konsumen.
"Diharapkan kegiatan ini mampu mengenalkan potensi industri florikultura nasional kepada masyarakat luas," kata Syarifah.
Sejak dibuka Sabtu (29/7) kemarin oleh Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla, warga sangat antusias untuk mengunjungi Bursa Florikultura Indonesia yang berlokasi di halaman Kampus IPB Barangsiang.
Warga berkesempatan untuk berbelanja aneka bunga hias yang dibawa oleh sejumlah petani, serta berbelanja hasil pertanian seperti buah-buahan, mulai dari durian, jambu kristal, jambu biji merah, tomat, aneka sayur-sayuran, dan kerajinan bunga lainnya.
Selain itu, warga juga dapat berfoto dengan latar belakang bola dunia yang menggambarkan peta pulau di Indonesia yang terbuat dari bunga. Bola dunia berukuran besar tersebut berada di tengah hamparan bunga warna-warni yang indah dipandang, seperti taman bunga.
Banyak pengunjung yang memanfaatkan momen untuk berfoto di display taman bunga Florikultura Indonesia, lokasi ini menjadi salah satu favorit pengunjung salah satunya anak muda.
"Seru liat bunga cantik-cantik warna-warni pingin beli semua," kata Erna salah satu pengunjung yang datang bersama ibunya.
Beberapa pengunjung juga datang bersama keluarganya, Bambang dan istrinya sengaja datang untuk berburu anggrek. Mereka senang mengkoleksi angrek untuk mempercantik taman di rumahnya.
"Tahun lalu saya juga beli Anggrek di pameran seperti ini, tapi mati. Saya mau liat lagi anggrek kalau ada yang bagus dibeli," kata Bambang.
Harga yang ditawarkan di Bursa Florikultura Indonesia beragam mulai dari Rp9.000 untuk bunga-bunga hias ukuran kecil, sampai dengan ratusan ribu rupiah. Begitu pula dengan buah-buah yang dijual seperti jambu kristal dijual Rp15 ribu per kg, durian Rp80 ribu per kg, butternut squase Rp50 ribu per biji, jeruk Rp5.000 per bungkus, jeruk nipis Rp10 ribu, dan sayur-sayuran mulai dari Rp10 ribu sampai puluhan ribu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Bursa Florikultura Indonesia berlangsung Sabtu (29/7) dan Minggu (30/7) diselenggarakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama dengan Menteri Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo), dan Pemerintah Kota Bogor.
Terdapat 112 stand diikuti sejumlah pengusaha dan petani bunga, beragam produk hasil pertanian, dan 11 stand khusus kuliner. Peserta bursa berasal dari wilayah Bogor, dan sejumlah daerah di wilayah Jawa Barat, dan Jabodetabek dan Jawa Timur.
"Acara juga dimeriahkan dengan berbagai lomba, seperti merangkai bunga, fashion show, talkshow, pawai, lomba marching band, lomba mobil hias yang semuanya mengusung konsep cinta bunga Nusantara," kata Ketua Panitia Florikultura Indonesia 2017, Syarifah Iis Aisyah.
Syarifah mengatakan, Florikultura Indonesia 2017 merupakan kegiatan yang bertujuan mendorong kebangkitan industri florikultura di Indonesia. Bursa ini menjadi ajang mempertemukan para petani, dengan pengusaha dan masyarakat sebagai konsumen.
"Diharapkan kegiatan ini mampu mengenalkan potensi industri florikultura nasional kepada masyarakat luas," kata Syarifah.
Sejak dibuka Sabtu (29/7) kemarin oleh Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla, warga sangat antusias untuk mengunjungi Bursa Florikultura Indonesia yang berlokasi di halaman Kampus IPB Barangsiang.
Warga berkesempatan untuk berbelanja aneka bunga hias yang dibawa oleh sejumlah petani, serta berbelanja hasil pertanian seperti buah-buahan, mulai dari durian, jambu kristal, jambu biji merah, tomat, aneka sayur-sayuran, dan kerajinan bunga lainnya.
Selain itu, warga juga dapat berfoto dengan latar belakang bola dunia yang menggambarkan peta pulau di Indonesia yang terbuat dari bunga. Bola dunia berukuran besar tersebut berada di tengah hamparan bunga warna-warni yang indah dipandang, seperti taman bunga.
Banyak pengunjung yang memanfaatkan momen untuk berfoto di display taman bunga Florikultura Indonesia, lokasi ini menjadi salah satu favorit pengunjung salah satunya anak muda.
"Seru liat bunga cantik-cantik warna-warni pingin beli semua," kata Erna salah satu pengunjung yang datang bersama ibunya.
Beberapa pengunjung juga datang bersama keluarganya, Bambang dan istrinya sengaja datang untuk berburu anggrek. Mereka senang mengkoleksi angrek untuk mempercantik taman di rumahnya.
"Tahun lalu saya juga beli Anggrek di pameran seperti ini, tapi mati. Saya mau liat lagi anggrek kalau ada yang bagus dibeli," kata Bambang.
Harga yang ditawarkan di Bursa Florikultura Indonesia beragam mulai dari Rp9.000 untuk bunga-bunga hias ukuran kecil, sampai dengan ratusan ribu rupiah. Begitu pula dengan buah-buah yang dijual seperti jambu kristal dijual Rp15 ribu per kg, durian Rp80 ribu per kg, butternut squase Rp50 ribu per biji, jeruk Rp5.000 per bungkus, jeruk nipis Rp10 ribu, dan sayur-sayuran mulai dari Rp10 ribu sampai puluhan ribu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017