Sukabumi (Antara Megapolitan) - Nelayan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meminta kepada Pemkab, Pemprov dan pemerintah pusat untuk menambah sekolah di kantong-kantong nelayan untuk mempermudah anak-anak mendapat pendidikan.

"Jumlah sekolah di kantong nelayan terbatas bahkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi harus menempuh jarak yang cukup jauh," kata Rukun Nelayan Cibangban, Kecamatan Cisolok Saipudin di Sukabumi, Sabtu.

Menurutnya, walaupun di tengah keterbatasan sarana pendidikan anak nelayan tetap semangat bersekolah dan tidak sedikit dari mereka yang menyandang gelar sarjana serta mendapat beasiswa pendidikan.

Namun sayangnya karena keterbatasan sarana pendidikan juga, banyak anak nelayan yang putus sekolah. Ia berharap permintaannya tersebut ini bisa dikabulkan apalagi kemajuan teknologi di dunia perikanan dan kelautan terus berkembang.

Dengan semakin dekatnya sekolah ke kantong nelayan maka kualitas dan tingkat pendidikan semakin tinggi, tentunya daya saing ikut terdongkrak. Sehingga diharapkan ke depannya jika anak-anak ini kembali menjadi nelayan, tidak lagi tradisional tetapi menggunakan alat yang canggih atau minimalnya jadi juragan kapal.

"Kualitas otak anak nelayan jangan dianggap sebelah mata, contohnya Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti yang mempunyai otak encer (cerdas). Untuk itu sarana pendidikan harus terpenuhi dengan baik," tambah Saifudin.

Sementara, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron akan mencoba mengusulkan permintaan nelayan Sukabumi terkait sarana pendidikan. Ia pun setuju jika sekolah minimalnya dari tingkat SD hingga SMA tersedia di kantong-kantong nelayan.

"Sarana pendidikan sangat penting bagi nelayan, pemerintah daerah setempat bisa mengusulkan atau melalui legislatifnya yang nantinya kami di DPR akan menggiring walaupun lintas kementerian," katanya.

Informasi yang dihimpun, jumlah nelayan di Kabupaten Sukabumi mencapai 40 ribu jiwa, mayoritas dari mereka status ekonominya menengah ke bawah dan tingkat pendidikannya pun masih rendah.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017