Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat menyasar 95.427 balita yang ada di enam kecamatan untuk mengikuti program Bulan Penimbangan Balita 2017.

"Bulan penimbangan balita salah satu program pemerintah dalam menjaga kesehatan gizi balita," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, di Bogor, Jumat.

Ia mengatakan, 95.427 balita tersebar di enam kecamatan di Kota Bogor. Dengan rincian, Bogor Barat jadi kecamatan terbanyak dengan jumlah 21.193 balita, disusul Tanah Sareal 19.758 balita, Bogor Selatan 18.037 balita, Bogor 17.202 balita, Bogor Tengah 9.769 balita, dan Bogor Timur 9.468 balita.

Menurutnya, menjadikan kesehatan gizi Balita sebagai salah satu program kerja prioritas agar tidak menjadi beban ganda bagi pemerintah.

"Salah satu program kesehatan gizi Balita melalui kegiatan Bulan Penimbangan Balita, gunanya memastikan jangan sampai persoalan gizi masuk dalam beban ganda pemerintah seperti penyakit menular dan tidak menular," katanya.

Ia mengatakan, saat ini Pemerintah Indonesia secara nasional tengah menghadapi masalah kesehatan yang harus mendapat perhatian serius yakni "triple burden".

"Kalau gizi balita menjadi beban pemerintah maka akan menjadi triple burden, dan ini yang harus dicegah," katanya.

Ia menjelaskan triple burden yakni dimaksudkan adalah jumlah kelahiran bayi masih tinggi, masih dominannya penduduk muda, dan jumlah lansia yang terus meningkat.

Menurutnya, dalam siklus kehidupan manusia, usia balita merupakan masa yang sangat penting. Pada saat itu terjadi pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan cukup pesat pada anak atau "golden age" (usia emas) bagi pertumbuhan balita.

"Jika terjadi kelainan pada kelompok usia masa ini akan mengakibatkan hal serius pada generasi yang akan datang," katanya.

Rubaeah mengatakan, setiap tahun pemerintah melaksanakan Bulan Penimbangan Balita untuk mengetahui tumbuh kembang balita di daerah. Kota Bogor akan melaksanakan kegiatan penimbangan serentak pada bulan Agustus.

"Pada pelaksanaan Bulan Penimbangan Balita, juga akan dilaksanakan pemberian kapsul Vitamin A dan monitoring garam beryodium. Juga akan ada sosialisasi BPB secara berjenjang," kata Rubaeah.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017