Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan hingga pukul 22:00 WIB, pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan dampak gempa M5,3 yang berpusat di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu sekitar pukul 16:54 WIB.
"Kami belum menerima laporan dari petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) adanya bangunan maupun fasilitas umum/sosial yang rusak akibat getaran gempa bumi," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Minggu.
Menurut Daeng, meskipun hingga kini pihaknya belum menerima laporan, tetapi petugas P2BK masih melakukan asesmen karena dikhawatirkan ada rumah atau bangunan lain yang mengalami kerusakan akibat terdampak gempa yang terjadi pada Minggu sore.
Baca juga: Warga Sukabumi dikejutkan dengan getaran gempa magnitudo 5,3
Baca juga: Gempa 5,8 magnitudo guncang Gunung Kidul Yogyakarta Senin malam
Baca juga: Kota Sukabumi jadi daerah percontohan program siaga gempa bumi
Namun demikian, pihaknya memastikan gempa bumi tidak menimbulkan jatuhnya korban baik luka apalagi meninggal dunia, walaupun di beberapa lokasi getaran gempa cukup kencang dan membuat panik warga.
Maka dari itu, pihaknya menyebutkan hingga Minggu malam, setelah gempa bumi kondisi seluruh kecamatan di Kabupaten Sukabumi masih aman terkendali, akan tetapi pihaknya tetap bersiaga antisipasi terjadinya gempa susulan yang bisa memicu terjadinya kerusakan bangunan.
Di sisi lain, Daeng mengimbau warga untuk tidak panik tetapi harus tetap waspada antisipasi terjadinya gempa susulan karena seperti diketahui Kabupaten Sukabumi merupakan zona paling rawan terjadi bencana gempa bumi karena dilintasi oleh sesar purba yang aktif yakni Sesar Cimandiri.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa M5,3 berlokasi di 7.81 LS, 106.55 BT di 91 km selatan Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 10 km.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kami belum menerima laporan dari petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) adanya bangunan maupun fasilitas umum/sosial yang rusak akibat getaran gempa bumi," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Minggu.
Menurut Daeng, meskipun hingga kini pihaknya belum menerima laporan, tetapi petugas P2BK masih melakukan asesmen karena dikhawatirkan ada rumah atau bangunan lain yang mengalami kerusakan akibat terdampak gempa yang terjadi pada Minggu sore.
Baca juga: Warga Sukabumi dikejutkan dengan getaran gempa magnitudo 5,3
Baca juga: Gempa 5,8 magnitudo guncang Gunung Kidul Yogyakarta Senin malam
Baca juga: Kota Sukabumi jadi daerah percontohan program siaga gempa bumi
Namun demikian, pihaknya memastikan gempa bumi tidak menimbulkan jatuhnya korban baik luka apalagi meninggal dunia, walaupun di beberapa lokasi getaran gempa cukup kencang dan membuat panik warga.
Maka dari itu, pihaknya menyebutkan hingga Minggu malam, setelah gempa bumi kondisi seluruh kecamatan di Kabupaten Sukabumi masih aman terkendali, akan tetapi pihaknya tetap bersiaga antisipasi terjadinya gempa susulan yang bisa memicu terjadinya kerusakan bangunan.
Di sisi lain, Daeng mengimbau warga untuk tidak panik tetapi harus tetap waspada antisipasi terjadinya gempa susulan karena seperti diketahui Kabupaten Sukabumi merupakan zona paling rawan terjadi bencana gempa bumi karena dilintasi oleh sesar purba yang aktif yakni Sesar Cimandiri.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa M5,3 berlokasi di 7.81 LS, 106.55 BT di 91 km selatan Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 10 km.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024