Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengeluarkan 10 analisis dampak lalu lintas atau andalalin yang diajukan pengusaha untuk melakukan pembangunan di wilayah Karawang.
"Aktivitas pembangunan di Karawang cukup tinggi. Selama delapan bulan terakhir, kami sudah mengeluarkan 10 andalalin," kata Kepala Seksi Andalalin Dinas Perhubungan Karawang, Anda Saputra, di Karawang, Jumat.
Andalalin adalah studi atau kajian mengenai dampak lalu lintas dari suatu kegiatan atau usaha tertentu yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen.
Baca juga: Dishub Karawang sudah lakukan "ramp chek" pada ribuan unit kendaraan
Baca juga: Bupati Karawang tekankan Dishub tingkatkan uji kir kendaraan umum
Dokumen andalalin itu menjadi acuan bagi pengelola atau pengusaha. Sehingga apapun kegiatan atau usaha yang dijalankannya tidak mengganggu lalu lintas terutama di sekitar kawasan setempat.
Selain mal besar atau stadion, kawasan permukiman baru yang akan mempengaruhi lalu lintas sekitarnya juga diwajibkan melengkapi dokumen andalalin yang dijadikan acuan.
Penerapan andalalin ini ialah sebagai salah satu upaya mewujudkan keteraturan lalu lintas sehingga pengguna jalan maupun barang bisa lancar melintas kawasan tanpa terhambat.
Dokumen andalalin harus disiapkan sebelum diterbitkannya izin mendirikan bangunan (IMB) bagi tempat usaha sehingga persyaratan itu wajib dipenuhi pemilik bangunan.
Anda menyebutkan, sepanjang Januari hingga Agustus 2024 pihaknya telah mengeluarkan andalalin.
Baca juga: Dishub Karawang dorong kepemilikan angkot berbadan hukum
"Syarat untuk mendapatkan andalalin ini meliputi persetujuan teknis dari BPN (Badan Pertanahan Nasional), analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta pembangunan awal di lokasi," katanya.
Saat ini, Dinas Perhubungan Karawang juga telah menerima pengajuan untuk andalalin sejumlah kegiatan pembangunan di wilayah Karawang seperti perumahan, SPBU dan pabrik.
Kegiatan pembangunan tersebut tersebar di delapan kecamatan sekitar Karawang seperti Kecamatan Ciampel, Klari, Pakisjaya, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Purwasari, Cilamaya Wetan, dan Kecamatan Cikampek.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Aktivitas pembangunan di Karawang cukup tinggi. Selama delapan bulan terakhir, kami sudah mengeluarkan 10 andalalin," kata Kepala Seksi Andalalin Dinas Perhubungan Karawang, Anda Saputra, di Karawang, Jumat.
Andalalin adalah studi atau kajian mengenai dampak lalu lintas dari suatu kegiatan atau usaha tertentu yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen.
Baca juga: Dishub Karawang sudah lakukan "ramp chek" pada ribuan unit kendaraan
Baca juga: Bupati Karawang tekankan Dishub tingkatkan uji kir kendaraan umum
Dokumen andalalin itu menjadi acuan bagi pengelola atau pengusaha. Sehingga apapun kegiatan atau usaha yang dijalankannya tidak mengganggu lalu lintas terutama di sekitar kawasan setempat.
Selain mal besar atau stadion, kawasan permukiman baru yang akan mempengaruhi lalu lintas sekitarnya juga diwajibkan melengkapi dokumen andalalin yang dijadikan acuan.
Penerapan andalalin ini ialah sebagai salah satu upaya mewujudkan keteraturan lalu lintas sehingga pengguna jalan maupun barang bisa lancar melintas kawasan tanpa terhambat.
Dokumen andalalin harus disiapkan sebelum diterbitkannya izin mendirikan bangunan (IMB) bagi tempat usaha sehingga persyaratan itu wajib dipenuhi pemilik bangunan.
Anda menyebutkan, sepanjang Januari hingga Agustus 2024 pihaknya telah mengeluarkan andalalin.
Baca juga: Dishub Karawang dorong kepemilikan angkot berbadan hukum
"Syarat untuk mendapatkan andalalin ini meliputi persetujuan teknis dari BPN (Badan Pertanahan Nasional), analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta pembangunan awal di lokasi," katanya.
Saat ini, Dinas Perhubungan Karawang juga telah menerima pengajuan untuk andalalin sejumlah kegiatan pembangunan di wilayah Karawang seperti perumahan, SPBU dan pabrik.
Kegiatan pembangunan tersebut tersebar di delapan kecamatan sekitar Karawang seperti Kecamatan Ciampel, Klari, Pakisjaya, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Purwasari, Cilamaya Wetan, dan Kecamatan Cikampek.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024