Bogor, 11/10 (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, dan PT Carrefour sepakat untuk memperpanjang kerja sama dalam memasok minyak jelantah untuk mendukung program pemanfaatan dan mengurangi limbah.

"Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk komunitas lingkungan di Kota Bogor," Kata Adji Srihandoyo, Corporate Affairs PT Carrefour dalam siaran pers Humas Pemkot Bogor, Rabu.

Penandatangan lanjutan kerja sama antara Pemkot Bogor dan Carrefour dilaksanakan, Selasa (9/10).

Nota kesepakatan kerja sama ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor Aim Halim Hermana, mewakili Wali Kota dan Corporate Affairs PT Carrefour R. M. Adji Srihandoyo.

Adji mengatakan, kerja sama Carrefour dan Pemerintah Kota Bogor dalam memasok minyak jelantah untuk mendukung program pemanfaatan dan mengurangi limbah sudah dimulai sejak 2011.

Minyak goreng (minyak jelantah) yang diperoleh dari PT Carrefour diolah oleh Pemkot Bogor untuk dijadikan BBM Biodisel.

BBM Biodisel digunakan untuk kebutuhan operasional Bus Trans Pakuan.

"Hal ini salah satu upaya Pemkot Bogor dalam mengembangkan model transportasi yang berwawasan lingkungan," katanya.

Adji mengatakan, dari jumlah mungkin belum memadai, tapi dari waktu ke waktu diharapkan terus bertambah seiring peningkatan kegiatan operasional dan pertambahan konsumen serta gerai-gerai di wilayah Jabodetabek.

Ia mengatakan, kerja sama antara ke dua belah pihak akan berlangsung selama lima tahun kedepan terhitung sejak 1 Juni 2012 dan berakhir pada 31 Mei 2017.

Dalam perjanjian kerja sama itu, PT Carrefour akan menghibahkan minyak jelantah sebanyak 800 liter tiap bulan.

Volume minyak jelantah yang dihibahkan ini diambil dari Pusat Pergudangan Widya Sakti Kusuma Blok D1-D5 Bekasi Raya Km 28 Kota Bekasi.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Aim Halim Hermana mengatakan jumlah minyak jelantah yang diperlukan untuk keperluan Bus Trans Pakuan tiap bulannya mencapai 7500 liter. Saat ini baru terpenuhi 600 liter ditambah 800 liter dari Carrefour.

"Dengan upaya dari PT Carrefour lambat laun kita bisa melakukan pemenuhan yang maksimal untuk BBM Biodisel bagi Trans Pakuan," katanya.

Lebih lanjut Aim menjelaskan untuk operasional Trans Pakuan saat ini masih dilakukan pencampuran biodiesel dan solar dengan perbandingan 20:80 yakni 20 persen bio diesel dan 80 persen solar.


Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012