Badan Penanggulangan Bencana Daerah  Kabupaten Sukabumi menggandeng sejumlah instansi sebagai upaya siaga dalam menghadapi bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

"Kerja sama ini bertujuan untuk meminimalisasi kerugian akibat dampak dari kekeringan, karena sudah ada beberapa daerah yang mengirim surat kepada kami untuk meminta penanggulangan bencana ini khususnya kesulitan mendapatkan air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena di Sukabumi, Rabu.

Menurut Deden, pihaknya saat ini sudah berkoordinasi dan menggandeng sejumlah instansi seperti Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sukabumi serta beberapa badan usaha lainnya.

Baca juga: BPBD Kabupaten Sukabumi tetapkan status siaga kekeringan seiring musim kemarau
Baca juga: Lahan persawahan di Cipicung Sukabumi terancam kekeringan

Dari hasil kordinasi tersebut seluruh yang terlibat dalam antisipasi dan penanggulangan bencana kekeringan bersedia membantu masyarakat yang kesulitan atau kekurangan air bersih.

Langkah cepat yang dilakukan BPBD itu agar jika ada daerah yang melapor kesulitan air bersih untuk penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin, sehingga dampaknya bisa diminimalisasi.

"Hampir setiap tahun mayoritas kecamatan di Kabupaten Sukabumi mengalami bencana kekeringan, tentu dalam konteks hari ini kita berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang bisa membantu dalam proses pendistribusian air ke daerah yang mengalami kesulitan air bersih," katanya.

Deden mengatakan pula,  saat ini BPBD masih dalam tahap siaga, menunggu dan memantau. Untuk bantuan berupa distribusi bantuan air bersih tidak bisa menyelesaikan permasalahan, karena hanya membantu meringankan warga yang terdampak dan BPBD tidak bisa setiap hari menyalurkan air karena unit armada terbatas.

Baca juga: Luas lahan pertanian Kota Sukabumi gagal panen capai 41,85 ha

Dengan kondisi Kabupaten Sukabumi yang luas tentu pihaknya meminta kepada pemerintah desa dan kecamatan ikut berperan dalam mengantisipasi serta menanggulangi bencana kekeringan, seperti mencari sumber-sumber mata air sehingga proses distribusi lebih dekat atau melalui pipanisasi/pompanisasi.

Selain itu, pihaknya mendorong setiap daerah rawan kekeringan membangun instalasi penampungan air dengan membuat sumur bor, sehingga jika terjadi kemarau berkepanjangan yang memicu terjadi kekeringan tidak lagi selalu mengandalkan bantuan distribusi air bersih.

Penanganan bencana kekeringan harus jangka panjang, sehingga permasalahan tahun lalu, sekarang tahun depan, dan tahun-tahun berikutnya tidak terus berulang. Langkah ini bertujuan agar saat memasuki kemarau sudah langsung bisa ditanggulangi.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024