Pondok Pesantren Hidayatullah Pouso, Kabupaten Konawe, menjadi oase ilmu bagi para santri. Namun, koleksi buku yang masih minim menjadi tantangan tersendiri.
Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menyalurkan sejumlah buku bacaan sebagai langkah awal memperkaya khazanah ilmu di pondok pesantren tersebut.
"Perpustakaan ini baru kami rintis, jadi buku-bukunya masih sangat terbatas," ungkap Ustadz Rijali, penggagas perpustakaan ini, dalam keterangannya, Kamis.
"Alhamdulillah, bantuan buku dari BMH ini sangat berarti bagi kami, menjadikan kami semakin optimis dan menyala," ungkapnya tersenyum bahagia.
Ustadz Rijali memiliki visi besar. Ia ingin perpustakaan ini menjadi sumber belajar yang tak hanya terbatas pada ilmu agama, tetapi juga mencakup berbagai bidang pengetahuan umum.
"Kami ingin santri-santri kami memiliki wawasan yang luas, agar mereka siap menghadapi tantangan zaman," tambahnya.
BMH, melalui program ini, telah membuktikan komitmennya dalam mendukung peningkatan literasi di kalangan generasi muda. Buku-buku yang disalurkan, mulai dari buku agama, buku pelajaran umum, hingga buku literasi, diharapkan dapat menjadi jendela dunia bagi para santri, membuka cakrawala pemikiran mereka, dan menumbuhkan semangat belajar yang tak pernah padam.
Upaya Ustadz Rijali dan dukungan dari BMH ini adalah bukti nyata bahwa akses terhadap bahan bacaan berkualitas adalah hak setiap anak bangsa, termasuk para santri di pelosok negeri.
"Dengan adanya perpustakaan ini, Pondok Pesantren Hidayatullah Pouso diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran yang holistik, melahirkan generasi santri yang tidak hanya berakhlak mulia, tetapi juga berpengetahuan luas dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Mari bersama-sama dukung upaya peningkatan literasi di Indonesia. Karena buku adalah jendela dunia, dan setiap halaman yang terbuka adalah langkah menuju masa depan yang lebih cerah," tutup Kepala BMH Perwakilan Sulawesi Tenggara,Armin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menyalurkan sejumlah buku bacaan sebagai langkah awal memperkaya khazanah ilmu di pondok pesantren tersebut.
"Perpustakaan ini baru kami rintis, jadi buku-bukunya masih sangat terbatas," ungkap Ustadz Rijali, penggagas perpustakaan ini, dalam keterangannya, Kamis.
"Alhamdulillah, bantuan buku dari BMH ini sangat berarti bagi kami, menjadikan kami semakin optimis dan menyala," ungkapnya tersenyum bahagia.
Ustadz Rijali memiliki visi besar. Ia ingin perpustakaan ini menjadi sumber belajar yang tak hanya terbatas pada ilmu agama, tetapi juga mencakup berbagai bidang pengetahuan umum.
"Kami ingin santri-santri kami memiliki wawasan yang luas, agar mereka siap menghadapi tantangan zaman," tambahnya.
BMH, melalui program ini, telah membuktikan komitmennya dalam mendukung peningkatan literasi di kalangan generasi muda. Buku-buku yang disalurkan, mulai dari buku agama, buku pelajaran umum, hingga buku literasi, diharapkan dapat menjadi jendela dunia bagi para santri, membuka cakrawala pemikiran mereka, dan menumbuhkan semangat belajar yang tak pernah padam.
Upaya Ustadz Rijali dan dukungan dari BMH ini adalah bukti nyata bahwa akses terhadap bahan bacaan berkualitas adalah hak setiap anak bangsa, termasuk para santri di pelosok negeri.
"Dengan adanya perpustakaan ini, Pondok Pesantren Hidayatullah Pouso diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran yang holistik, melahirkan generasi santri yang tidak hanya berakhlak mulia, tetapi juga berpengetahuan luas dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Mari bersama-sama dukung upaya peningkatan literasi di Indonesia. Karena buku adalah jendela dunia, dan setiap halaman yang terbuka adalah langkah menuju masa depan yang lebih cerah," tutup Kepala BMH Perwakilan Sulawesi Tenggara,Armin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024