Perusahaan produk pengendali Ganoderma Plantation Key Technology (PKT) menawarkan solusi untuk mengatasi ancaman penyakit busuk pangkal batang tanaman kelapa sawit pada Sawit Indonesia Expo and Conference (SIEXPO) ke-2 di Pekanbaru, Riau.

Project Director PKT Roderick Bastian dalam keterangannya, Kamis, mengungkapkan bahwa PKT sebagai Fertilizer and Crop Protection Specialist menawarkan pengendali Ganoderma CHIPS yang berfungsi dalam menekan laju perkembangan ganoderma secara efektif.

Ganoderma harus segera diatasi karena jika tidak produktivitas kelapa sawit akan menurun drastis. 

"Maka, PKT menawarkan solusi yang sudah terbukti efektif berupa strategi pengendalian terpadu kombinasi dari pengendali Ganoderma CHIPS dan pupuk MOAF yakni nutrien pupuk memadai yang diformulasi spesifik sesuai kebutuhan masing-masing tanaman," ungkap Bastian.

Sementara, General Manager PT Jatim Jaya Perkasa (KPN Plantation Group) Paul Pandjaitan terkesima dengan penjelasan PKT dalam mengendalikan Ganoderma di perkebunan kelapa sawit.

“Untuk sekarang ini Ganoderma menjadi masalah terbesar di kebun dalam hal penurunan produksi, mendengar penjelasan tersebut saya optimis tingkat keberhasilannya lebih tinggi dengan metode PKT dalam pengendalian Ganoderma. Artinya produk customize yg disesuaikan dengan masalah di lapangan dan kebutuhan tanaman akan lebih tepat sasaran dan tidak akan merugikan kebun,” jelasnya.

PKT adalah satu-satunya perusahaan yang diakui oleh banyak pihak atas keberhasilannya dalam mencegah dan menangani penyakit busuk pangkal batang Ganoderma di perkebunan kelapa sawit. 

Terbukti dengan beberapa penghargaan, salah satunya penghargaan MURI yang telah diterima oleh DR Supeno Surija,Ph.D untuk keberhasilannya dalam pengembangan Vaksin Ganoderma untuk penyakit busuk pangkal batang pada tahun 2016.

Maka, dengan adanya pengendali Ganoderma CHIPS dan pupuk MOAF dari PKT, diharapkan industri perkebunan sawit dapat meningkatkan produktivitas, mengendalikan Ganoderma, dan menyembuhkan penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit secara efektif.

Diketahui, Majalah Sawit Indonesia kembali menggelar acara SIEXPO ke-2 di Pekanbaru. Acara ini menghadirkan Convention and Exhibition (Ska-Coex), yang berlangsung mulai dari tanggal 8–10 Agustus 2024. 

Tema yang diusung pada SIEXPO 2024 adalah “Kemitraan, Konsistensi, dan Strategi Penguatan Produktivitas Industri Sawit Indonesia”, yang bertujuan untuk memberikan kontribusi pemikiran dalam menjaga keberlanjutan Indonesia sebagai produsen utama minyak sawit mentah (CPO) di dunia.

Acara skala Nasional ini dibuka langsung oleh Pj Gubernur Riau yang diwakili Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi mengucapkan selamat kepada Majalah Sawit Indonesia yang telah berhasil melaksanakan SIEXPO kedua. Pada kata sambutan beliau mengatakan, 

“Mari kita ramaikan SIEXPO agar para petani sawit dapat menambah pengalaman dan pengetahuan, yang dapat meningkatkan produksi sekaligus juga diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani di Riau dan Indonesia,” ungkapnya.

Ketua Panitia Pelaksana SIEXPO 2024 Qayuum Amri mengungkapkan bahwa tahun ini, waktu penyelenggaraan berbeda dari tahun lalu yakni 3 hari. Sebab, target tahun ini jumlah pengunjung dapat melampaui 5.000 orang dan 120 pelaku usaha mengikuti pameran yang panitia sediakan.

Selain pameran, terdapat konferensi yang membahas isu utama efesiensi dan keberlanjutan usaha meliputi best management pratices, ancaman penyakit busuk pangkal batang, kesuburan tanah rendah, cekaman kekeringan, dan penyerbukan rendah. Adapun fokus konfrensi tahun ini adalah menemukan solusi mengatasi produktivitas sawit menurun. 

Wakil Menteri Pertanian 2011-2014 Dr Rusman Heriawan pada konferensi menjelaskan bahwa secara perspektif makro produksi perkebunan kelapa sawit turun akan memberikan pengaruh ke rakyat dan perusahaan. Adapun yang menjadi penyebab utamanya adalah Ganoderma dan faktor hama.





 

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024