Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili menyatakan komoditas arang batok (tempurung) kelapa Bumdes Desa Uling, Kecamatan Kintom, mampu menembus pasar global dengan melakukan ekspor perdana sebanyak 26 ton ke negara Swedia.
 
"Ini menjadi kebanggaan kita. Kami sangat mengapresiasi Bumdes Abadi Uling atas kerja-kerjanya, juga para petani kelapa yang tidak kenal lelah. Sehingga kita bisa menyaksikan bersama hasil karya nyata, arang batok kelapa Desa Uling diekspor ke Swedia,” kata Furqanuddin di Banggai, Sulawesi Tengah, Senin.
 
Ia mengatakan Bumdes Abadi Uling menegaskan bahwa komoditas lokal yang diolah dengan baik mampu menembus pasar global.
 
Dia menjelaskan bahwa melaluinya program Bumdes MAIMA (Maju, Amanah, Inovatif, Mandiri, dan Andalan) Pemkab Banggai memberikan bantuan modal Rp500 juta per Bumdes.
 
Dengan program ini, kata dia, bertujuan untuk semakin meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
 
Sementara itu, Kepala Desa Uling Darwin Dg. Latu menjelaskan Bumdes Abadi Uling telah dibentuk sejak 2014, dan awalnya menjalankan usaha jasa tenda, kursi, dan katering, namun memiliki sejumlah kendala hingga berhenti beroperasi.
 
"Dengan bantuan modal Rp500 juta per Bumdes yang dicanangkan Pemkab Banggai, Bumdes Abadi Uling bisa kembali beroperasi," katanya.
 
Kemudian, lanjut dia, melalui forum musyawarah desa disepakati untuk mengaktifkan kembali Bumdes Uling, mengganti namanya menjadi Bumdes Abadi Uling pada akhir tahun 2023.
 
Ia menjelaskan bahwa potensi tanaman kelapa Desa Uling seluas 158 hektare. Dalam setahun, Desa Uling mampu memproduksi hingga 1.200 ton kelapa.
 
"Melihat potensi itu, Bumdes Abadi Uling kemudian memfokuskan operasinya pada unit usaha jual beli arang batok kelapa," ujarnya.
 
Keberhasilan Bumdes Abadi Uling menembus pasar global tidak terlepas dari peran ESSA melalui anak perusahaannya, PT Panca Amara Utama (PAU) yang membantu mengembangkan jaringan pemasaran sehingga arang tempurung Desa Uling bisa diekspor ke luar negeri.
 
Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Muhamad Asnawi Sabil dalam keterangannya mengatakan bahwa Bumdes Abadi Uling layak menjadi percontohan bagi Bumdes lain.
 
“Kami akan mengupayakan adanya keterlibatan korporat lainnya sehingga kemanfaatan bisnis arang batok kelapa ini bisa dirasakan lebih luas lagi oleh masyarakat di Kabupaten Banggai, tidak hanya di Desa Uling,” ujar Asnawi

Pewarta: Nur Amalia Amir

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024