Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto merasakan kedatangan sejumlah pimpinan dunia ke Istana Bogor membawa dampak positif bagi kotanya, salah satunya makin dikenal di tingkat internasional, hingga menarik minat investor asing.
"Efek dari kedatangan sejumlah pimpinan negara ke Istana Bogor cukup banyak kita rasakan, calon-calon investor banyak mengenal Bogor dari kunjungan tersebut," kata Bima disela-sela bincang dengan wartawan di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Kamis malam.
Seperti kedatangan Raja Salman ke Istana Bogor awal Maret lalu, lanjutnya, ada orang Arab yang datang ke Kota Bogor untuk melihat pembangunan di kota tersebut.
"Bahkan investor Tiongkok juga datang, melihat monorel," katanya.
Menurutnya, pemberitaan tentang Kota Bogor yang signifikan dilakukan para media telah membawa dampak positif bagi kotanya untuk dikenal secara luas.
Bahkan, menurutnya, dalam setiap lawatannya ke luar negeri, tak jarang ia mendapat sanjungan tentang keberadaan Kota Bogor yang dikenal sebagai tempat tinggal Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Sama seperti setiap saya ke luar negeri, Kota Bogor cukup dikenal. Ini efek dari Istana Bogor yang menjadi tempat tinggal presiden, sehingga banyak menerima tamu negara," katanya.
Ia menambahkan, Kota Bogor akan menjadi kota tourism atau kepariwisataan dan juga dikenal untuk investasi.
Kota Bogor telah dikunjungi sejumlah tamu negara, mulai dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada awal 2017 lalu, disusul Perdana Menteri Malaysia. Lalu Raja Salman bin Abdul Azis Al Saud, disusul istri-istri kepala negara KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) dan pertengahan Mei dikunjungi Raja Calr XVI Gustaf beserta Ratu Silvia.
Rencananya, 30 Juni mendatang Istana Bogor kembali menerima kedatangan tamu negara yakni Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku masih menunggu instruksi dari Istana Kepresidenan terkait kesiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor.
"Kita baru dapat kabar kedatangan Obama nanti, kita tunggu instruksi apa yang harus disiapkan. Bisanya ada permintaan menyiapkan sejumlah pelajar untuk melakukan penyambutan," kata Bima.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Efek dari kedatangan sejumlah pimpinan negara ke Istana Bogor cukup banyak kita rasakan, calon-calon investor banyak mengenal Bogor dari kunjungan tersebut," kata Bima disela-sela bincang dengan wartawan di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Kamis malam.
Seperti kedatangan Raja Salman ke Istana Bogor awal Maret lalu, lanjutnya, ada orang Arab yang datang ke Kota Bogor untuk melihat pembangunan di kota tersebut.
"Bahkan investor Tiongkok juga datang, melihat monorel," katanya.
Menurutnya, pemberitaan tentang Kota Bogor yang signifikan dilakukan para media telah membawa dampak positif bagi kotanya untuk dikenal secara luas.
Bahkan, menurutnya, dalam setiap lawatannya ke luar negeri, tak jarang ia mendapat sanjungan tentang keberadaan Kota Bogor yang dikenal sebagai tempat tinggal Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Sama seperti setiap saya ke luar negeri, Kota Bogor cukup dikenal. Ini efek dari Istana Bogor yang menjadi tempat tinggal presiden, sehingga banyak menerima tamu negara," katanya.
Ia menambahkan, Kota Bogor akan menjadi kota tourism atau kepariwisataan dan juga dikenal untuk investasi.
Kota Bogor telah dikunjungi sejumlah tamu negara, mulai dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada awal 2017 lalu, disusul Perdana Menteri Malaysia. Lalu Raja Salman bin Abdul Azis Al Saud, disusul istri-istri kepala negara KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) dan pertengahan Mei dikunjungi Raja Calr XVI Gustaf beserta Ratu Silvia.
Rencananya, 30 Juni mendatang Istana Bogor kembali menerima kedatangan tamu negara yakni Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku masih menunggu instruksi dari Istana Kepresidenan terkait kesiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor.
"Kita baru dapat kabar kedatangan Obama nanti, kita tunggu instruksi apa yang harus disiapkan. Bisanya ada permintaan menyiapkan sejumlah pelajar untuk melakukan penyambutan," kata Bima.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017