Ilmu pengetahuan terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan meningkatnya kebutuhan manusia. Kecepatan dan keakuratan pengambilan data lapang kini bukan hal yang tidak mungkin lagi didapatkan. Kedua sifat data tersebut semakin penting dan dibutuhkan oleh berbagai bidang kehidupan.

Dalam ilmu kelautan dan perikanan, fungsi fitoplankton di perairan sebagai produsen pertama dalam rantai makanan makhluk perairan khususnya ikan.

Ketersediaan fitoplankton di perairan berkaitan erat dengan populasi ikan yang hidup di sebuah perairan karena menjadi makanan bagi ikan.

Ketersediaan fitoplankton menjadi data penting dalam kegiatan budidaya perikanan, penentuan daerah penangkapan ikan, maupun data ilmiah untuk keperluan akademik lainnya.

Sampai saat ini untuk menghitung kepadatan populasi fitoplankton, masih dilakukan secara manual menggunakan mikroskop. Penghitungan pun memakan waktu lama dan membutuhkan tenaga khusus untuk pengamatan. Sementara kebutuhan data yang dinamis selalu menuntut pembaruan dari waktu ke waktu.

Berangkat dari kebutuhan menyingkat proses penghitungan fitoplankton, Mahasiswa IPB yang tergabung dalam PKM ini adalah Aditya Permana Sidiq, Azhar Slamet, Jordan Tito Lubis, dan Geza Saputra merancang alat pengukur kadar fitoplankton secara cepat dan mudah yang dinamakan Mr. Phyton.

Menerapkan prinsip absorpsi dan fluoresensi, sensor cahaya dan sensor panas digunakan pada alat ini untuk mengukur tingkat kepadatan fitoplankton di permukaan air serta suhu permukaan.

Digitalisasi teknologi yang diterapkan dapat menangkap citra warna berbeda dari sebuah permukaan air yang menandakan perbedaan kepadatan fitoplankton di perairan skala besar. Penerapan penggunaan alat ini dilakukan untuk perairan laut maupun di sungai.

''Cara pengoperasiannya mudah, peralatan kami pasang pada sebuah model pesawat kecil yang diterbangkan dengan cara ditarik dari perahu,'' ujar Aditya Permana Shiddiq selaku ketua tim.

Penggunaan GPS juga akan melengkapi fungsi Mr. Phyton dalam pemetaan ordinat perairan. Dengan data ordinat akan membuat pemetaan lebih akurat, selain itu dapat dilakukan pengaturan pergerakan perahu otomatis dengan mengacu pada ordinat yang diinginkan.

Jika ditinjau lebih jauh, beberapa komponen yang digunakan dalam Mr. Phyton diantaranya 'TCS230 RGB Sensor' digunakan untuk mengambil data komposisi sel dari fitoplankton pada permukaan perairan. DS18B20 digunakan untuk mengukur suhu perairan.

'Real time clock' digunakan untuk menentukan waktu pada saat pengambilan data. Data yang didapatkan akan tersimpan pada kartu memori. Daya yang digunakan pada alat ini berasal dari penyedia daya portabel.

Semua komponen terpasang pada rangka pesawat Mr. Phyton tetapi data yang masuk akan dikirimkan langsung ke alat komunikasi yang dipegang operator di tempat terpisah.

Sejak Maret 2017 tim PKM KC Mr. Phyton berusaha menyelesaikan rancang alat yang akan diujicobakan di daerah Pelabuan Ratu, Banten.

Hasil akhir yang diharapkan adalah alat bisa memantau kondisi perairan laut maupun sungai dan mendapatkan data populasi fitoplankton serta suhu permukaan air. Pihak yang terbantu dengan adanya data ini diantaranya akademisi serta pengelola perikanan. (EAW/Zul).

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017