Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memberikan penghargaan kepada desa yang berhasil memenangkan perlombaan Program Kampung Iklim (Proklim) yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup Bekasi.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan pemerintah daerah melalui program kampung iklim berupaya membangun kesadaran sekaligus mendorong peran serta seluruh pihak untuk bekerja sama mengatasi dampak dari perubahan iklim yang saat ini mulai dirasakan masyarakat luas.
"Berbagai peristiwa alam sudah terjadi, seperti es di kutub utara mencair, pemanasan global, efek rumah kaca, dan fenomena lain sehingga memiliki dampak berisiko. Maka kami luncurkan program ini untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap iklim lingkungan," katanya di Cikarang, Sabtu.
Baca juga: Pemkab Bekasi terima penghargaan Proklim 2019 dari KLHK
Dia mengatakan, Kabupaten Bekasi menjadi wilayah pertama yang melaksanakan program Proklim di Provinsi Jawa Barat. Program ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mewariskan lingkungan hidup yang baik bagi generasi mendatang.
"Program kampung iklim ini peluncuran pertama dari pemerintah pusat dan di Jawa Barat baru Kabupaten Bekasi yang mengadakan lomba Proklim, jadi juara-juara inilah yang mencetak sejarah untuk pertama kali," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Syafri Donny Sirait menyatakan Desa Kertamukti di Kecamatan Cibitung menjadi juara pertama perlombaan ini, disusul Kelurahan Wanasari juga asal Cibitung pada peringkat kedua.
Baca juga: Pemkot Depok raih penghargaan Proklim 2023 dari KLHK
Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan menjadi juara ketiga, sedangkan juara harapan satu diraih Desa Sumberjaya yang juga berasal dari Kecamatan Tambun Selatan. Desa Lubang Buaya di Kecamatan Setu meraih predikat juara harapan kedua pada perlombaan ini.
Donny mengatakan penilaian perlombaan kampung iklim berdasarkan perolehan nilai akhir hasil penghitungan sejumlah komponen meliputi kegiatan adaptasi masyarakat, mitigasi, serta dukungan keberlanjutan.
"Hasil penilaian merujuk pada predikat peserta lomba dimulai dari pratama hingga lestari yang menunjukkan tingkat keberhasilan suatu wilayah dalam menerapkan aksi adaptasi dan mitigasi," katanya.
Baca juga: DKI sejak 2014 sudah miliki 251 Proklim sebagai adaptasi dampak perubahan iklim
Aksi adaptasi mencakup upaya-upaya mengurangi dampak negatif perubahan iklim, seperti pengendalian banjir dan kekeringan. Sementara aksi mitigasi bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim.
"Jadi kami harapkan Proklim ini dapat terus meluas di masyarakat dan mereka yang hari ini mendapatkan juara itu di tahun depan akan menjadi pembina untuk lingkungan sekitar," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan pemerintah daerah melalui program kampung iklim berupaya membangun kesadaran sekaligus mendorong peran serta seluruh pihak untuk bekerja sama mengatasi dampak dari perubahan iklim yang saat ini mulai dirasakan masyarakat luas.
"Berbagai peristiwa alam sudah terjadi, seperti es di kutub utara mencair, pemanasan global, efek rumah kaca, dan fenomena lain sehingga memiliki dampak berisiko. Maka kami luncurkan program ini untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap iklim lingkungan," katanya di Cikarang, Sabtu.
Baca juga: Pemkab Bekasi terima penghargaan Proklim 2019 dari KLHK
Dia mengatakan, Kabupaten Bekasi menjadi wilayah pertama yang melaksanakan program Proklim di Provinsi Jawa Barat. Program ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mewariskan lingkungan hidup yang baik bagi generasi mendatang.
"Program kampung iklim ini peluncuran pertama dari pemerintah pusat dan di Jawa Barat baru Kabupaten Bekasi yang mengadakan lomba Proklim, jadi juara-juara inilah yang mencetak sejarah untuk pertama kali," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Syafri Donny Sirait menyatakan Desa Kertamukti di Kecamatan Cibitung menjadi juara pertama perlombaan ini, disusul Kelurahan Wanasari juga asal Cibitung pada peringkat kedua.
Baca juga: Pemkot Depok raih penghargaan Proklim 2023 dari KLHK
Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan menjadi juara ketiga, sedangkan juara harapan satu diraih Desa Sumberjaya yang juga berasal dari Kecamatan Tambun Selatan. Desa Lubang Buaya di Kecamatan Setu meraih predikat juara harapan kedua pada perlombaan ini.
Donny mengatakan penilaian perlombaan kampung iklim berdasarkan perolehan nilai akhir hasil penghitungan sejumlah komponen meliputi kegiatan adaptasi masyarakat, mitigasi, serta dukungan keberlanjutan.
"Hasil penilaian merujuk pada predikat peserta lomba dimulai dari pratama hingga lestari yang menunjukkan tingkat keberhasilan suatu wilayah dalam menerapkan aksi adaptasi dan mitigasi," katanya.
Baca juga: DKI sejak 2014 sudah miliki 251 Proklim sebagai adaptasi dampak perubahan iklim
Aksi adaptasi mencakup upaya-upaya mengurangi dampak negatif perubahan iklim, seperti pengendalian banjir dan kekeringan. Sementara aksi mitigasi bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim.
"Jadi kami harapkan Proklim ini dapat terus meluas di masyarakat dan mereka yang hari ini mendapatkan juara itu di tahun depan akan menjadi pembina untuk lingkungan sekitar," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024