Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengatakan bahwa kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah setempat sejak awal Juli 2024 terjadi puluhan kali.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi di Palangka Raya, Jumat, mengatakan saat ini tercatat sudah 21 kasus kebakaran lahan di wilayah Kota Palangka Raya, sedangkan lahan terbakar seluas 9,17 hektare.

"Hal ini sudah menjadi peringatan, agar tidak terjadi karhutla lagi secara berkelanjutan di daerah kita. Maka dari itu hal ini wajib diantisipasi, ditanggulangi dan harus direspons cepat oleh pihak terkait, termasuk BPBD," kata dia.

Dia mengatakan dalam kejadian karhutla saat ini sudah ada yang mendekati wilayah pemukiman, salah satunya di kawasan Jalan Delin Bangkan Lingkar Luar. Namun semua berhasil ditangani secara baik.

Baca juga: BPBD Kalteng bersama pihak terkait tangani 730,11 hektare lahan gambut yang terbakar

Dengan adanya kejadian tersebut, katanya, tentunya juga menjadi perhatian agar masyarakat diminta untuk sama-sama mencegah bahaya karhutla. Apalagi di lapangan biasanya akses air kurang sehingga terkadang menyulitkan penanganan atau pemadaman yang dilakukan oleh petugas.

"Ada beberapa kejadian karhutla mendekati pemukiman warga, beruntungnya semuanya itu berhasil ditangani secara baik dan tidak sampai ada pemukiman warga yang terbakar. Terkait kendala, biasanya akses air yang jauh, tetapi hal tersebut tidak menjadi halangan berat petugas di lapangan," katanya.

Dia mengatakan karhutla masalah serius yang dapat berdampak besar terhadap lingkungan, kesehatan, dan ekonomi.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya tetapkan status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan

Pihaknya meminta masyarakat turut berupaya mencegah karhutla dengan menghindari pembakaran lahan.

"Itu artinya, jangan melakukan pembakaran lahan untuk membuka area pertanian atau untuk tujuan lainnya. Gunakan metode alternatif seperti mekanisasi atau penggunaan bahan organik," katanya.

Selain itu, ia mengemukakan pentingnya pengawasan lingkungan hutan dan lahan sekitar masyarakat guna mencegah karhutla.

"Awasi dan segera lapor jika melihat aktivitas yang mencurigakan atau kebakaran yang mulai terjadi. Segera laporkan kepada pihak berwenang atau petugas pemadam kebakaran, lalu jaga kebersihan lingkungan, yaitu hindari membuang sampah sembarangan, terutama yang bisa menyebabkan kebakaran seperti botol kaca atau bahan mudah terbakar lainnya," katanya.

Baca juga: Polres Palangka Raya terus selidiki kasus karhutla di Palangka Raya

Ia juga meminta dukungan berbagai kalangan untuk program penghijauan.

"Hal penting dukung program penghijauan, yakni ikut serta dalam kegiatan penanaman pohon dan pemeliharaan hutan. Tanaman yang sehat dapat membantu mengurangi risiko kebakaran. Ingat sebarkan informasi tentang bahaya karhutla dan cara pencegahannya,” demikian Heri Fauzi yang juga mantan Lurah Bukit Tunggal tersebut.

Pewarta: Adi Wibowo

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024