Ketua Panitia Khusus Pemilihan Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Bambang Wibawarta mengatakan UI membutuhkan terobosan baru dari rektor di masa yang akan datang.

“Diperlukan top strategic priority, yaitu apa saja yang harus dilakukan, sehingga nantinya dalam waktu masa pengabdiannya ada suatu kesinambungan untuk mencapai tujuan-tujuan,” ujar Prof. Bambang dalam keterangannya, Minggu.

Prof. Bambang menyampaikan bahwa dengan melihat kondisi global saat ini, universitas sebagai institusi pendidikan tidak akan terlepas dari perubahan-perubahan yang terjadi sehingga diperlukan literasi baru untuk menjawab tantangan ke depan.

Oleh karena itu, saat ini universitas menghadapi tantangan yang sangat kompleks.

Baca juga: UI dorong peningkatan literasi AI untuk penguatan kepemimpinan perempuan

Pertama, universitas harus menghadapi perkembangan teknologi yang pesat, sehingga menuntut pendidikan tinggi untuk terus berinovasi.

Kedua adalah globalisasi yang menambah kompetisi antaruniversitas di dunia, hal ini menuntut universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat agar tetap relevan dan kompetitif di kancah internasional.

Ketiga, tantangan aksesibilitas dan inklusivitas. Universitas harus memastikan bahwa pendidikan tinggi dapat diakses oleh semua kalangan.

Kemudian, yang menjadi tantangan terakhir adalah relevansi kurikulum pendidikan dengan dunia kerja yang terus berubah, sehingga universitas harus mampu menghasilkan rumusan yang tidak hanya berpengetahuan luas tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan.

Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, Prof. Bambang mengatakan bahwa dibutuhkan komitmen, inovasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak yang terkait.

Baca juga: UI raih Top GPR Award 2024 kategori PTN dari GPR Institute

“Untuk itu, UI melalui Majelis Wali Amanat (MWA) sudah membuat kebijakan umum UI yang belum lama ini diterbitkan, dan ini bisa dijadikan acuan bagi para calon rektor yang akan mendaftar,” kata Prof. Bambang.

Lebih lanjut ia menyampaikan kurikulum tidak hanya untuk saat ini, akan tetapi akan dibutuhkan 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun mendatang.

”Selain mendidik bagi putera-puteri terbaik kita untuk dapat berkontribusi pada bangsa dan negara, tetapi kita juga dapat mencapai apa yang disebut dengan World Class University,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa UI mengharapkan calon rektor yang akan datang adalah mereka yang siap untuk mempersiapkan calon pemimpin 5-10 tahun ke depan, sehingga para lulusan UI dianggap relevan dengan tantangan di masa depan.

Tahapan pemilihan diawali dari Sosialisasi pemilihan rektor oleh Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR) pada 5 Juli-3 Agustus 2024.


Baca juga: UI lakukan sosialisasikan pemilihan rektor periode 2024-2029

Masa pendaftaran bakal calon rektor pada 15 Juli-3 Agustus 2024, pengecekan berkas administrasi pada 5-7 Agustus, penyampaian nama bakal calon rektor pada 8 Agustus 2024.

Pengumuman calon rektor terjaring oleh Pansus Pemilihan rektor bersama Ketua MWA pada 9 Agustus, dan proses penyaringan calon 20 Rektor oleh Tim P3CR pada 12-22 Agustus 2024.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024